Eksistensi Kesenian Rebana Gending Desa Langko Dalam Masa Pandemik Covid-19 Di Lombok
DOI:
https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1460Keywords:
eksistensi, rebana gending, musik sasak, covid-19Abstract
Tulisan bertujuan untuk mengungkap eksistensi kesenian Rebana Gending yang merupakan salah satu bentuk musik tradisional Sasak, Lombok. Merebaknya pandemic Corona Virus Disease (Covid) 19 pada tahun 2019 dan mengalami perkembangan di Indonesia pada awal tahun 2020, sangat berdampak dalam berbagai aspek kehidupan termasuk salah satunya di bidang budaya. Kesenian sebagai salah satu aspek kebudayaan mengalami stagnasi dimana banyak aktivitas berkesenian dibekukan sehingga berdampak secara negatif terhadap eksistensi berbagai bentuk kesenian yang terdapat di masyarakat. Fenomena ini juga terjadi pada eksistensi kesenian Rebana Gending yang terdapat di Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Rabana Gending merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat Sasak. Kesenian ini memiliki berbagai keunikan dalam bentuk, fungsi dan musikalitas sehingga berbeda dengan kesenian rebana yang secara umum berkembang di berbagai wilayah di Indonesia. Berkenaan dengan berbagai keunikan tersebut, topik yang dikaji secara khusus akan membahas bentuk dan fungsi kesenian Rebana Gending di dalam kehidupan masyarakat di Lombok. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan organologi dan ethnomusikologi. Dari pembahasan topik ini selanjutkan akan diketahui dan dipahami bentuk dan fungsi kesenian Rebana Gending di dalam kehidupan masyarakat Sasak.
Downloads
References
Anwar, Dessy. (2001). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Abdi Tama
Poerwadarminta, W.J.S. (2007). Kamus Umum Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka
Pramono, Kartini. (2008). Horizon Estetika. Yogyakarta: Badan Penerbitan Filsafat UGM
Sudirga, I Komang. (2005). Cekepung Ensambel Vokal Bali.Yogyakarta: Kalika Press.
Syam, H. Nur. 2008. Islam Lokal: Akulturasi Islam Di Bumi Sasak. Lombok Tengah: STAIIQH Press.
Yaningsih, Sri. (1991/1992). Ensiklopedi Musik Dan Tari daerah Nusa Tenggara Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Proyek Pembinaan Kesenian NTB
Yudarta, I Gede dan I Nyoman Pasek. (2015). “Revitalisasi Musik Tradisional Prosesi Adat Sasak Sebagai Identitas Budaya Masyarakat Sasak”. Penelitian Hibah Bersaing. Institut Seni Indonesia Denpasar.
Yudarta, I Gede. (2015). “Revitalisasi Musik Tradisional Prosesi Adat Sasak Sebagai Identitas Budaya Sasak”, Jurnal Segara Widya Vol.3 No 1. UPT. Penerbitan Institut Seni Indonesia Denpasar
Yudarta, I Gede. (2016). “Revitalisasi Musik Tradisional Prosesi Adat Sasak Sebagai Identitas Budaya Sasak”, Hasil Penelitian Hibah Bersaing. Dengan DIPA Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat No DIPA 042.06-0/2016, tanggal 7 Desember 2015. Institut Seni Indonesia Denpasar
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 I Gede Yudarta, Tri Haryanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- Copyright on any open access article in a journal published by Mudra Jurnal Seni Budaya is retained by the author(s).
-
The Creative Commons Attribution License 4.0 formalizes these and other terms and conditions of publishing articles.