Tari Kreasi Genitri: Sebuah Tarian Bernuansa Pendidikan
Main Article Content
Abstract
Tari kreasi Genitri merupakan sebuah tari kreasi baru yang mempresentasikan makna filosofi dari genitri (salah satu atribut yang dibawa oleh Dewi Saraswati), sebagai lambang konsentrasi, fokus dan juga sifat ilmu pengetahuan yang tetap berkesinambungan (tidak terputus) serta dinamis (berkembang). Tema dari tarian ini adalah kependidikan. Tarian ini disajikan dengan diiringi instrumen gamelan Gong Kebyar dan dibawakan oleh 5 orang penari wanita sebagai representasi dari panca indera manusia yang harus dikendalikan agar dapat mencapai fokus itu sendiri. Keberadaan tarian ini masih tergolong baru dan diciptakan melalui proses eksplorasi, improvisasi hingga pembentukan baru dimulai pada bulan Juni sampai Agustus 2018. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan bertujuan untuk mengetahui elemen estetis dan makna tari kreasi Genitri
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
________.1996. Etnologi Tari Bali. Yogyakarta : Kanisius.
Bandem, I Made, dan Fredrik de Boer. 2004. Kaja dan Kelod : Tari Bali Dalam Transisi. Terj. I Made Marlowe Makaradhwaja Bandem dari Kaja and Kelod : Balinese Dance in Transition. Yogyakarta : ISI Yogyakarta.
Dibia, I Wayan. 1994.“Tari-tarian Bali Kreasi Baru: Bentuk, Pertumbuhan dan Perkembangannyaâ€, dalam Mudra : Jurnal Seni Budaya No.2 Februari 1994. Denpasar : ISI Denpasar.
________, Widaryanto, dan Endo Suanda. 2006. Tari Komunal. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.
Djelantik, A.A.M. 2008. Estetika Sebuah Pengantar.Jakarta : Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Gie, The Liang. 1996. Filsafat Keindahan.Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna.
Hadi, Y. Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta : Pustaka.
Hawkins, Alma M. 2003. Mencipta Lewat Tari. Terj. Sumandiyo Hadi dari Creating Through Dance. Yogyakarta : Manthili Yogyakarta.
________. 2003. Bergerak Menurut Kata Hati. Terj. I Wayan Dibia dari Moving from Within : A New Method for Dance Making. Jakarta : Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Jaeni. 2012. Komunikasi Estetik : Menggagas Kajian Seni dari Peristiwa Komunikasi Pertunjukan. Bogor : IPB Press.
Moleong, Lexy. [1989] 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif : Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Monoharto, Gunawan, dkk. 2003. Seni Tradisional Sulawesi Selatan. Makassar : Lamacca Press.
Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika : Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta : Jalasutra.
Ruastiti, Ni Made. 2010. Seni Pertunjukan Pariwisata Bali dalam Persprektif Kajian Budaya. Yogyakarta : Kanisius.
Smith, Jacoueline. 1985. Komposisi Tari : Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Terjemahan Ben Suharto. Yogyakarta : Ikalasti Yogyakarta.
Titib, I Made. 2001.Teologi & Simbol-Simbol Dalam Agama Hindu. Denpasar : Paramita Surabaya.
Winardi, J. 2004. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Wiratini, Ni Made. 2009. Problem Peranan Wanita dalam Seni Pertunjukan Bali di Kota Denpasar: Kajian Bentuk, Fungsi dan Makna. Malang : Bayumedia Publishing.