Pembelajaran Mesatua Bali I Lutung Dadi Pecalang Di Desa Pejeng Kawan Pada Masa COVID-19
Main Article Content
Abstract
Mesatua Bali perlu ditanamkan pada anak dini sejak awal mengingat nilai moral yang terkandung dalam satua Bali sangat baik dalam pembentukan karakter anak serta dapat menanamkan rasa penghargaan anak terhadap budaya dan kebiasaan setempat mengingat keberadaan satua Bali agar tidak punah. Mesatua yang artinya medongeng atau bercerita, hingga saat ini mesatua telah diupayakan masuk dalam materi lomba, seperti Pesta Kesenian Bali, Bulan Bahasa Bali, lomba tingkat Desa, Kecamatan, dan Kabupaten, oleh karena itu mesatua penting ditanamkan sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil karya sastra Bali. salah satu cerita atau satua yang digunakan yaitu I Lutung Dadi Pecalang yang menceritakan tokoh lutung atau kera yang berperan sebagai pecalang atau disebut juga sebagai satpam. Penerapan pembelajaran ini dilakukan di Desa Pejeng Kawan pada pelaksanaan KKN ISI Denpasar pada masa COVID-19.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Karmini, Ni Nyoman.2011.Teori Pengkajian Prosa Fiksi dan Drama.Tabanan: Pustaka Larasan
Rusman, 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme. Guru. Jakarta. Raja Grafindo Persada
Satoto, Soediro.2012.Analisis Drama dan Teater. Yogyakarta: Ombak Tiga
_____________.2002.Satua Bali I Lutung Dadi Pecalang.Denpasar:
Sabha Sastra Bali