Nilai-Nilai Tradisi dan Modernitas Pada Karya Nyoman Gunarsa
Main Article Content
Abstract
Dalam lukisannya, Gunarsa melakukan penggalian nilai dan spirit yang terkandung dalam entitas budaya dan seni tradisional Bali. Pada konteks ini, Gunarsa juga menyerap tradisi seni modern yaitu; fine art (seni murni) melalui bangku akademis. Gunarsa melahirkan estetika â€baru†dari penggabungan kaidah-kaidah modern dengan nilai-nilai tradisi Bali. Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dalam bentuk kajian akademis terhadap karya-karya Nyoman Gunarsa yang tersimpan di Pusat Dokumentasi Seni Lata Mahosadhi ISI Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif untuk mengumpulkan, menyaring dan menganalisis data. Teori kritik seni Feldman digunakan dalam kajian terhadap karya-karya Nyoman Gunarsa dimulai dengan deskripsi dan analisis formal terhadap aspek-aspek formal, dilanjutkan dengan interpretasi terhadap keterkaitan aspek formal tersebut dengan representasi nilai-nilai tradisi dan modernitas dan terakhir evaluasi. Data tersebut dijabarkan secara deskriptif untuk mendapatkan hasil yang jelas terhadap masalah-masalah yang diajukan dalam penelitian ini. Setelah semua data dianalisis dan dibahas secara mendalam, langkah terakhir adalah menyimpulkan temuan-temuan yang diperoleh sesuai dengan data yang ada, yang didasarkan pada ruang lingkup permasalahan yang dikaji.
In his painting, Gunarsa explores the values and spirit contained in artistic entities and Balinese traditional culture. In this context, Gunarsa also absorbs modern art traditions, named; fine art through formal studies. Gunarsa has founded a “new†aesthetic of paintings by combining the modern principles with Balinese traditional values. This study aims to increase knowledge in the form of academic studies on the works of Nyoman Gunarsa stored in the Lata Mahosadhi Art Documentation Center, ISI Denpasar. This study uses a qualitative research design to collect, filter and analyze the data. Feldman’s art criticism theory used in this study of Nyoman Gunarsa’s works. It begins with a formal description and analysis of the formal aspects, followed by an interpretation of the relationship between the formal aspects and the representation of traditional values and its modernity, and then the evaluation. The data is described descriptively to get clear results on the problems proposed in this study. After all the data are analyzed and discussed deeply, then the final step is to conclude the finding items from the available data, which is based on the scope of the problem being examined.
ÂArticle Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Bandem, Prof. I Made.1999., Millenium Art Exhibition, Bali. Katalog pameran Sanggar Dewata.
.1996. Etnologi Tari Bali. Yogyakarta: Kanisisus.
.1983. Ensiklopedi Tari Bali. Denpasar:ASTI Denpasar.
Burhan, M. Agus.2004. Dari Kolektivitas, ke Individualitas, dan Pluralitas:
Pencarian Identitas Seni Rupa Indonesia, Borobudur Agitatif, Galeri Langgeng Magelang, Editor Mikke Susanto.
Couteau, Jean. 2003. Wacana Seni Rupa Bali Modern, ASPEK-ASPEK VISUAL
ART, Yayasan Seni Cemeti Yogyakarta Editor Mikke Susanto.
Feldman, Edmund Burke. 1967. Art as Image and Idea atau Seni sebagai ujud dan gagasan terjemahan Sp. Gustami, 1991, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Yogyakarta, Yogyakarta.
Holt, Claire. 2000. Melacak Jejak Perkembangan Seni di Indonesia. Bandung: arti. Line
Yogaparta, I Wayan Seri. 2010. Kajian Karya-Karya I Nyoman Erawan, Antara Tradisi dan Modernitas. Bandung : Tesis ITB Bandung.
Yuliman, Sanento, 1976, Seni Lukis Indonesia Baru Sebuah Pengantar, Dewan Kesenian Jakarta,
-----------, 2005, Interpretasi Karya Ahmad Sadali dalam Konteks Modernitas dan Spiritualitas Islam Dengan Pendekatan Hermeneutik, Disertasi Program Doktoral ITB Bandung.