Bahasa Rupa Kartun Konpopilan Pada Koran Kompas Tahun 2016
Main Article Content
Abstract
Untuk menghadirkan humor ataupun kritik sosial, sebuah kartun pada koran biasanya memanfaatkan dua teks yaitu teks visual dan teks verbal. Kedua teks tersebut sangat diperlukan karena saling membutuhkan satu sama yang lainnya. Sementara kartun Konpopilan yang hadir pada Koran Kompas Minggu justru berbeda. Kartun ini dengan tegas menyatakan ‘dirinya’ adalah sebuah karya komunikasi visual yang hanya menggunakan teks visual tanpa teks verbal. Latar belakang tersebut menjadikan penelitian ini dilakukan dengan tujuan; (a) Untuk mendeskripsikan bahasa rupa kartun Konpopilan pada Koran Kompas tahun 2016, (b) Untuk mendeskripsikan makna denotasi dan makna konotasi kartun Konpopilan pada Koran Kompas tahun 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahasa rupa kartun Konpopilan berisi Isi wimba berupa manusia bercaping dan berbagai satwa, Cara Wimbanya menggunakan ukuran very long shot, long shot, medium long shot, Tata Ungkap Dalam memanfaatkan cara wimbanya dengan sudut pengambilan wajar, Tata Ungkap Luar tidak terdapat pada kartun dengan gaya ungkap 1 panil, namun terjadi pada penggambaran strips yang memanfaatkan lebih dari 1 panil. Makna denotasinya adalah sebuah narasi seorang manusia bercaping bersama para satwa yang hadir pada tiap panil dengan makna konotasi sebagai sebuah kartun kritik terhadap manusia dalam menjaga lingkungan.
To bring humor or social criticism, a cartoon on newspapers usually uses two kinds of text, such as visual text and verbal text. Both of them are reinforcing the message that delivered by the cartoonist, either humor or criticism. If one of these texts does not exist, the message will be very difficult to understand as they need each other. Konpopilan cartoon is published in Kompas newspaper every Sunday is different. This cartoon firmly states 'itself' is a work of visual communication. That background study brought this research has some objectives, such as; (a) To describe the visual language that the Konpopilan cartoons were published in Kompas Newspaper in 2016, (b) To describe the meaning of denotation and connotation of Konpopilan cartoons in Kompas newspaper in 2016. This research used Qualitative research. Konpopilan cartoon uses visual language, such as; Isi Wimba that presented by a person who wears a traditional woven bamboo hat and animals, Cara Wimba uses very long shot, long shot, and medium long shot, Tata Ungkap Dalam uses normal perspective, Tata Ungkap Luar is not presented in 1 frame cartoon style but presented by strip comics which uses more than one frame. Denotation meaning of this cartoon is described by the person who wears a traditional woven bamboo hat and some animals that has connotation meaning as a cartoon focusing on social criticsm; how human being should take care of the environment.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Ajidarma,Seno Gumira. 2012. Antara Tawa dan Bahaya, Kartun Dalam Politik Humor. Jakarta :Kepustakaan Populer Gramedia.
Artawan, Cokodra Alit. 2015. Kartun Sebagai Elemen Visual Media Pembelajaran Lalu Lintas Ditlantas Polda Bali. Denpasar:Jurnal Prabangkara ISI Denpasar
Piliang, Yasraf Amir. 2012. Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung : Matahari
Sibarani, Augustin. 2001. Karikatur dan Politik. Jakarta: Institut Studi Arus Informasi.
Setiawan, Muhammad Nashir. 2002. Menakar Panji Koming, Tafsiran Komik Karya Dw Koendoro Pada Masa Reformasi Tahun 1998. Jakarta: Buku Kompas.
Tabrani,Primadi. 2009. Bahasa Rupa. Bandung: Kelir