Alih Kode dalam Pertunjukan Wayang Kulit Bali Inovatif
Main Article Content
Abstract
Tulisan yang berjudul Alih Kode dalam Pertunjukan Wayang Kulit Bali Inovatif ini mengangkat masalah yakni penyebab seniman dalang beralih kode dan pola kecenderungan alih kode. Teori Sosiolinguistik digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tingkah laku bahasa di masyarakat menyangkut ketetapan dan pemilihan variasi serta ragam bahasa dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti partisipan, situasi pembicaraan, ranah pembicaraan, dan faktor-faktor nonbahasa. Seniman dalang beralih kode disebabkan oleh partisipan tokoh wayang serta adanya perubahan topik pembicaraan. Apabila ditinjau dari sudut peralihan bahasa yang digunakan, macam alih kode dapat dibagi menjadi dua yaitu alih kode ke luar dan alih kode ke dalam. Apabila ditinjau dari sudut perubahan bahasa yang digunakan, maka alih kode dapat dibagi menjadi dua yakni alih kode metaforik dan Alih kode situasional. Wujud alih kode dibagi menjadi dua yakni alih tingkat tutur dan alih bahasa. Alih tingkat tutur yang terjadi adalah dari tingkar tutur hormat ke tingkat tutur lepas hormat dan sebaliknya. Alih bahasa yang terjadi adalah dari bahasa Bali ke bahasa Jawa Kuna, dari bahasa Jawa Kuna ke bahasa Bali, dari bahasa Bali ke bahasa Indonesia, dari bahasa Indonesia ke bahasa Bali, dari bahasa Bali ke Bahasa Inggris, dan dari bahasa Inggris ke bahasa Bali. Ada 2 ciri alih kode yakni ciri situasi dan latar belakang sosial tokoh-tokohnya, serta ciri saling ketergantungan bahasa.
The article entitled Code Switching in Bali Innovative Wayang Kulit Performance analyzed the problem of causing dalang artists to switch codes and patterns tendency of code switching. The Sociolinguistic Theory is used to explain the relationship between language behavior in society concerning the provision and selection of variations and varieties of languages by considering factors such as participants, speech situations, conversation spheres, and non-linguistic factors. Dalang artist switches the code  caused by the puppet participant and the change of topic. When viewed from the transition point of the language used, the sort of code switching can be divided into two, namely the switching of code out and switching code into. When viewed from the angle of language changes used, the code switching can be divided into two namely the switching of metaphoric codes and situational code divert. The form of code switching is divided into two namely the switching of speech and language switching. The level of speech switching that occurs is from respect level of speech to the unrespect level of speech and vice versa. The language translation is from Balinese to Old Javanese, from Old Balinese to Balinese, from Balinese to Indonesian, from Indonesian to Balinese, from Balinese to English, and from English to Balinese. There are two characteristics of code switching that characterize the situation and social background of the characters, as well as the characteristics of language interdependence
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Appel, R. Dan Muysken, P. 1999. Language Contact and Billingualism. Institut For General Linguistics: University Of Amsterdam.
Aslinda dan Leni Syafyahya. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Redika Aditama.
Burhan, Bungin .2011. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana
Chaer, Abdul.&Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Edisi Revisi). Jakarta. Rineka Cipta.
Dadiartha, I Wayan. 1991. “Alih Kode Pemakaian Bahasa Indonesia Oleh Dosen-Dosen Fakultas Sastraâ€. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana
Fergusen, C. A. 1990. ‘Diglosia’, di dalam Giglioli (ad) Language And Social Context, London: Penguin Books.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik.(Edisi Keempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Koentjarangingrat. 2009. Khasanah Antropologi.Jakarta: Refika
Moleong, J. Lexy (2014), Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi), PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Rahardi, Kunjana. 2011. Sosiolinguistik , Kode dan Alih Kode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.