Variasi Retorika dalam Pertunjukan Wayang Cenk Blonk
Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk penguatan aspek retorika dalam pertunjukan wayang kulit. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat agar seniman wayang kulit khususnya mahasiswa Seni Pedalangan ISI Denpasar bisa memformulasikan suatu lakon pertunjukan wayang yang menarik, sehingga lebih mudah dalam menyampaikan isi, tujuan dan maksud, serta makna/ nilai-nilai luhur pertunjukan wayang kepada audience yang notabene merupakan masyarakat multikultural, tanpa harus menenggelamkan bahasa Bali sebagai bahasa daerah seniman dalang sendiri. Aspek retorika sangat penting untuk ditelaah. Pada kesempatan ini, aspek tersebut menyangkut variasi retorika, yang digali dalam pertunjukan wayang kulit Cenk Blonk. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh melalui perekaman dan penelaahan hasil-hasil rekaman pertunjukan wayang kulit dengan metode kepustakaan yang didukung dengan wawancara terhadap seniman dalang wayang Cenk Blonk. Untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas data yang kaya dan variatif, dilakukan pula penelaahan video-video pendek terbaru wayang Cenk Blonk yang beredar di youtube, dan jika diperlukan, dilakukan pula perekaman pementasan wayang secara insidental. Data dianalisis dengan metode kepustakaan dan metode padan yang dijabarkan melalui teknik menghubungbandingkan unsur yang terdapat di dalam maupun di luar bahasa. Adapun hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa, dalang Cenk Blonk memiliki kreativitas dalam menuangkan pokok pikirannya melalui sebuah lakon inovatif dengan gaya dan variasi retorika yang menarik. Penggunaan diksi dan gaya bahasa yang membangun retorika dalang Cenk Blonk ternyata dapat menciptakan kualitas yang tinggi dari lakonnya sehingga menarik untuk dinikmati. Aspek diksi atau pilihan kata yang digunakan meliputi alih kode dan campur kode bahasa, tingkatan tutur bahasa Bali/ Anggah-Ungguhing Basa Bali, dan abreviasi yang terbagi menjadi akronim dan lakuran/ portmanteau. Sedangkan pada aspek gaya bahasa, dalang Cenk Blonk menggunakan beberapa jenis bahasa figuratif yaitu gaya bahasa simile dan gaya bahasa ironi.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Abidin, Yusuf Zainal. 2013. Pengantar Retorika. Bandung: Pustaka Setia.
Appel, R. Dan Muysken, P. 1999. Language Contact and Billingualism. Institut For General Linguistics: University Of Amsterdam.
Aslinda dan Leni Syafyahya. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Redika Aditama.
Hornberger, Nancy H. & Sandra Lee Mckay. 2015. Sociolinguistics and Language Education. Toronto: Multilingual Matters
Kridalaksana, Harimurti. 2009. Kamus Linguistik.(Edisi Keempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Koentjarangingrat. 2009. Khasanah Antropologi.Jakarta: Refika
Pramita, Puri. 2015. “Studi Tentang Retorika Dakwah Yusuf Mansur dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Ajar Berbicara”. Universitas Pendidikan Indonesia
Putra, Gumana. 2017. “Alih Kode dalam Seni Pertunjukan Wayang Kulit Inovatif di Bali”. Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar
Rahardi, Kunjana. 2011. Sosiolinguistik , Kode dan Alih Kode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sulistyarini, Dhanik. & Anna Gustina Zainal. 2020. Buku Ajar Retorika. Jakarta: CV. A.A. Rizky.
Sutrisno, Isbandi. & Ida Wiendijarti. 2014. “Kajian Retorika Untuk Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan Berpidato. Yogyakarta: FISIP UPN Veteran
Tinggen, I Nengah. 1988. Aneka Rupa Paribasa Bali. Denpasar: Rhika Dewata