Studi Aksesibilitas Fasilitas Publik Halte Trans Sarbagita Terhadap Penyandang Disabilitas

Main Article Content

Toddy Hendrawan Yupardhi
I Made Jayadi Waisnawa

Abstract

Halte Trans Sarbagita di kota Denpasar merupakan salah satu fasilitas pubik yang mendapat sorotan karena rancangannya yang dianggap kurang memperhatikan kebutuhan akses bagi para penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab aksesibilitas halte Trans Sarbagita dianggap sulit bagi para penyandang disabilitas, serta mencari dan menemukan alternatif solusi berupa rancangan alternatif aksesibilitas bagi permasalahan tersebut. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pemaparan secara deskriptif, batasan kajian adalah rancangan objek kasus berdasarkan pendekatan ilmu anthropometri. Melalui penelitian diketahui bahwa ketidaknyamanan aksesibilitas halte terjadi karena ketidaksesuaian antara kondisi yang ada di lapangan tentang kelandaian ramp, handrail, fasilitas guiding block, keluasan ruang halte, pencahayaan akses, serta ketinggian lantai halte, dengan apa yang menjadi kriteria ideal sebuah halte yang mudah diakses penyandang disabilitas. Maka rancangan awal aksesibilitas halte Trans Sarbagita perlu dievaluasi dan ditentukan alternatif solusi rancangan yang lain melalui pendekatan anthropometri dengan data pengguna yang diambil dari sample. Melalui analisis permasalahan serta pengolahan data anthropometri dengan persentil 95-th, maka dapat ditentukan dan divisualisasikan alternatif rancangan halte Trans Sarbagita yang lebih mudah diakses khususnya oleh penyandang disabilitas.

 

Trans Sarbagita’s stops in Denpasar, is one of public facilities which are on highlight, because of the design considered less interest to the needs of access for persons with disabilities. This study aims to determine why the accessibility of Trans Sarbagita’s stops considered difficult for persons with disabilities, and to find an accesibility design alternatives for those problems. This research is a qualitative study which delivered descriptively through interpretative analysis using the anthropometry approach. The results of the research shown that the inconvenience of Trans Sarbagita’s stops accessibility, occurred by a mismatch between the existing conditions such as the flatness of the ramp, handrail, guiding block facilities, the vastness of space on the stops, access lighting, stop’s floor height, with the criteria for the ideal of a stop that accessible to persons with disabilities. The preliminary of the accessibility design of Trans Sarbagita’s stops should be evaluated and determined other alternative designs as a solutions, through anthropometric approach from data that is retrieved from the sample. Through the analysis of the problems and anthropometric data processing with 95-th percentile, it can be determined and visualized a more accessible Trans Sarbagita’s stop alternative designs esspecially for persons with disabilities.

Article Details

How to Cite
Yupardhi, T. H., & Jayadi Waisnawa, I. M. (2015). Studi Aksesibilitas Fasilitas Publik Halte Trans Sarbagita Terhadap Penyandang Disabilitas. Segara Widya : Jurnal Penelitian Seni, 3. https://doi.org/10.31091/sw.v3i0.203
Section
Articles

References

Karlen, M. 2007. Dasar-Dasar Perencanaan Ruang Edisi Kedua. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Pheasant, S. 2003. Bodyspace: Anthropometry, Ergonomics and The Design of Work. London. Taylor & Francis Ltd.

Mujimin, WM. 2007. Penyediaan Fasilitas Publik yang Manusiawi Bagi Aksesibilitas Difabel. Jurnal Dinamika Pendidikan No 1/ Th. XIV/ Mei 2007. Hal 60-75.

Nurmianto, Eko.2001. Ergonomi Konsep Dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya

Sholahuddin, M. 2007. Setting Ruang dan Pengaruhnya terhadap Aksesibilitas Para Penyandang Cacat Tubuh di Pusat Rehabilitasi Yakkum Jogjakarta. Jurnal Lintas Ruang, Vol 1, Edisi I. 2007, Hal 31-41.

Suhardi, B, Laksono, P.W, Minarto, Y.T. 2013. Redesain Shelter Bus Trans Jogja dengan Pendekatan Anthropometri dan Aksesibilitas. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 12, No.2, Desember 2013.

Thohari, S. 2014. Pandangan Disabilitas dan Aksesibilitas Fasilitas Publik Bagi Penyandang Disabilitas di Kota Malang. Jurnal Indonesian Journal of Disability Studies, Vol. 1 Issue.1, Juni 2014, halaman 27-37.

Keputusan Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara (Meneg PAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003.

Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Pejalan Kaki di Perkotaan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Permen PU No.30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

UU RI No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

UU RI No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

UU RI No19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention On The Rights of Person with Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas).