Revitalisasi Musik Tradisional Prosesi Adat Sasak Sebagai Identitas Budaya Sasak
Main Article Content
Abstract
Masyarakat Sasak sangat kaya dengan budaya musik, khususnya musik tradisional. Di samping gendang beleq yang sudah dipakai sebagai ikon dan disahkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda oleh UNESCO, terdapat berbagai jenis musik tradisional lainnya seperti: tawaq-tawaq, barong tengkoq, kelentang, rebana gending, gula gending, tambur, gong suling yang juga merupakan tradisional yang lahir dari tradisi dan budaya Sasak serta menjadi identitas budaya Sasak. Â Keberadaan berbagai jenis seni musik tradisional tersebut, jumlahnya semakin menyusut bahkan beberapa diantaranya mengalami kepunahan. Mengamati fenomena tersebutlah topik ini perlu diangkat, dikaji dalam bentuk penelitian ilmiah, sehingga pemahaman terhadap keberadaan musik tersebut bisa diperkuat kembali. Revitalisasi sebagai salah satu upaya untuk mengangkat kembali seni musik tradisional sebagai salah satu ikon dan identitas budaya Sasak sangat penting untuk dilaksanakan. Sebagai langkah awal dalam revitalisasi akan dilakukan identifikasi serta mendiskripsikan terhadap jenis-jenis ensambel musik prosesi yang terdapat dalam tradisi budaya masyarakat Sasak. Hal ini dilaksanakan agar dapat diketahui jenis-jenis ensambel dengan berbagai instrumen yang terdapat di dalamnya serta keberadaannya di dalam berbagai jenis prosesi ritual adat Sasak. Untuk dapat menganalisa, identifikasi serta diskripsinya dipergunakan metode diskriptif kualitatif melalui pendekatan musikologis dan etnomusikologis dengan dukungan beberapa teori yang terkait dengan bentuk dan struktur musik.
Sasak communities were very rich with musical culture, especially traditional music. In addition to beleq drum which has been used as an icon and passed as one of the intangible cultural heritage by UNESCO, there are various types of traditional music such as tawaq-tawaq, barong tengkoq, kelentang, rebana gending, gula gending, tambur, gong suling which also is traditionally born of tradition and culture as well as being a cultural identity Sasak. The existence of various types of traditional music, the numbers dwindling even some of them to extinction. Observing the phenomenon on this topic is exactly needs to be raised and studied in the form of scientific research, so an understanding of where the music existence can be reinforced. Revitalization as an effort to revive traditional music as one of the Sasak culture icons and identities is very important to be implemented. As the first step in the revitalization it will be identifications and descriptions on musical ensembles procession types contained in Sasak community cultural traditions. This step is performed to determine the types of ensembles with various instruments contained in it as well as its presence in various types of indigenous Sasak ritual procession. Qualitative descriptive method through musicological approach and ethnomusicology is used to be able to analyze, identify, and describe the descriptions with the support on several theories related to the form and structure of the music.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Syam, H. Nur. 2008. Islam Lokal: Akulturasi Islam Di Bumi Sasak. Lombok Tengah: STAIIQH Press.
Taufan, Naniek I. 2012. Tradisi Dalam Siklus Hidup Masyarakat Sasak, Samawa dan Mbojo. Bima: Museum Kebudayaan Samparaja.
Wacana, Lalu. 1977/1978. Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat. Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Yaningsih, Sri. 1988. Peralatan Hiburan Dan Kesenian Tradisional Daerah Nusa Tenggara Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Yaningsih, Sri. 1991/1992. Deskripsi Tari Gendang Beleq, Daerah Nusa Tenggara Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Proyek Pembinaan Kesenian NTB.
Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara. 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia, Nusa Tenggara Barat. Jakarta: PT. Intermasa.
Zuhdi, Muhamad Harfin. Dkk. 2011. Lombok Mirah Sasak Adi. Sejarah, Sosial, Islam, Budaya, Politik dan Ekonomi Lombok. Jakarta: Imsak Press.