Kole Nak Nusa Dalam Film Pendek
Main Article Content
Abstract
Nusa Penida memiliki dialek yang beragam yang merupakan sebuah keunikan yang tak ternilai harganya. Namun, bagaimana dialek tersebut dapat menjadi kebanggaan bila di sisi lain keunikan dialek tersebut dijadikan guyonan atau bahkan menjadi bahan pem-bully-an. Berdasarkan uraian di atas, muncul ketertarikan penggarap untuk menciptakan karya seni dalam bentuk film pendek berjudul “Kole Nak Nusaâ€. Karya ini mencoba menjawab pertanyaan (1) nilai kebangsaan apakah yang diangkat, (2) teknis dan bentuk pengggarapan, serta (3) apa makna film yang dapat disampaikan. Tujuan penciptaan karya film ini adalah menciptakan karya seni berdasarkan atas fenomena yang terjadi di masyarakat, khususnya terkait dengan perbedaan dialek antar daerah di Bali. Karya Film pendek “Kole Nak Nusa†mengangkat nilai kebangsaan yang bangga akan identitas diri bangsa. Proses penggarapan Karya Film pendek “Kole Nak Nusa†dimulai dari (1) mencari dan menemukan fenomena di Nusa Penida, (2) melakukan riset dan mengumpulkan bukti-bukti visual, (3) proses mengkhayal dan berimajinasi, dan bereksplorasi, (4) proses kreatif penciptaan karya, dan (5) estimasi karya. Karya Film pendek “Kole Nak Nusa†digarap dengan teknis visual neorealis dan dalam bentuk film pendek berdurasi 20 menit. Makna atau pesan yang disampaikan melalui film pendek “Kole Nak Nusa†adalah mencintai kebudayaan bangsa sendiri tanpa harus malu dikritik oleh oranglain.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Atavisme and Balai Bahasa Jawa Timur. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Atavisme and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Atavisme are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form]
References
Ali, Matius. Estetika Kesenian, Jakarta: Sumber Pustaka, 2011.
Ariansah, M. Gerakan sinema dunia Bentuk, Gaya dan pengaruh, Jakarta: Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta, 2014.
Armantono, Raden Besar. Diktat Kuliah Penulisan Skenario Film I, Jakarta: Fakultas Film Dan Televisi Institut Kesenian Jakarta, 2003.
Bergan , Ronald. The film book a complete lete guide to the world of film, New York: DK Publishing,2011.
Hoed, H Benny Semiotik dan dinamika sosial budaya, (Pengantar oleh Tommy Christomy) Jakarta. Komunitas Bambu: 2011
Katz, D. Steven. Film Directing Shot by Shot Visualizing from concept to screen, New York: Taylor and Prancis publishing, 1991.
Rabiger, Michael. Directing Film Techniques and Aesthetics Fourth Edition. Elsevier: Focal press, 2008.
Thompson, David Bordwel Kristin. Film Art - An introduction seventh edition “principles of Film Formâ€, New York: Mc Graw Hill. 2004
Film dengan Judul “Denias†oleh Sutradara John De Rantau. Prod. Alenia Pictures. VCD. BRVCD-69.
Film dengan Judul “Di Timur Matahari.†oleh Sutradara Ari Sihasale. Prod. Alenia Pictures. VCD. BRVCD-69.
Film dengan Judul “Laskar Pelangi†oleh Sutradara Riri Riza. Prod. Miles Film VCD. BRVCD-69.
Tika, Dialek Nusa Bukan Guyonan. 2015. https://www.kulkulbali.co/post.php?a =268&t=jbk2015_dialek_nusa_buka n guyonan#.WR7Y_zfRHDc. Diakses tanggal 19 Mei 2017.
Wikipedia, Dialek. 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Dialek. Diakses tanggal 24 Mei 2017.
Wikipedia, Film Denias. https://id.wikipedia.org. Diakses tanggal 29 Mei 2017.
Wikipedia, Film Laskar Pelangi. https://id.wikipedia.org. Diakses tanggal 29 Mei 2017
Wikipedia, Film Di Timur Matahari. https://id.wikipedia.org. Diakses tanggal 29 Mei 2017.