Permainan Tradisional Bali “Sepit-Sepitan†Dalam Film Animasi 2D
Main Article Content
Abstract
Permainan tradisional merupakan salah satu kebudayaan di Bali yang dimainkan secara turun-temurun, namun saat ini keberadaannya termarjinalkan di kalangan masyarakat khususnya anak-anak. Kurangnya minat terhadap permainan tradisional mengakibatkan jenis permainan ini tidak dapat berkembang dan terancam terlupakan. Pemanfaatan teknologi dengan media modern yang dapat menjangkau anak-anak saat ini, menjadi upaya dalam melestarikan permainan tradisional Bali. Tujuan penciptaan ini adalah untuk membuat sebuah film animasi 2D “Sepit-Sepitan†yang dapat melestarikan permainan tradisional Bali di kalangan anak-anak. Metode penciptaan yang digunakan adalah metode Gustami diantaranya eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Teori yang digunakan dalam penciptaan ini adalah teori animasi sebagai grand theory dan teori estetika imajinasi serta teori komunikasi yang menjadi teori pendukung. Secara keseluruhan pencipta menggunakan tiga tahapan dalam proses penciptaan karya ini yaitu tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi. Karya ini diciptakan dengan memperhatikan beberapa aspek seperti aspek ide (ideoplastis) dan aspek fisik (fisioplastis) yang menjadi wujud pada karya film animasi. Aspek ideoplastis meliputi unsur naratif dalam film. Konsep cerita dari film ini adalah cerita fiksi yang dibuat dengan gaya visual kartun dan dipadukan dengan atribut serta penamaan khas Bali. Aspek fisioplastis meliputi unsur sinematik, unsur visual, prinsip dasar animasi, dan struktur dari film ini. Wujud digital karya ini berupa film dengan aspek rasio 16:9, format HDTV 1080p (1920x1080 pixel) dan dengan frame rate 24 fps. Pesan dalam karya ini adalah solidaritas anak-anak dalam hubungan pertemanan dan tetap memainkan permainan tradisional.
Article Details
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Atavisme and Balai Bahasa Jawa Timur. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Atavisme and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Atavisme are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form]
References
Gunawan, Bambi Bambang. (2013), Nganimasi Bersama Mas Be!, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Gustami, SP. (2007), Butir-Butir Estetika Timur Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia, Prasista, Yogyakarta.
Iskak, A. Yustinah. (2006), Apresiasi Film dan Drama, Erlangga, Jakarta.
Kusrianto, Adi. (2009), Desain Komunikasi Visual, ANDI, Yogyakarta.
Munir. (2013), Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Daftar Narasumber/Informan
Taro, Made (81th), Pengasuh Sanggar Kukuruyuk, wawancara tanggal 25 Januari 2020 di rumahnya, Perum Wirasatya V No 8. Suwung Kangin, Denpasar, Bali.