Topeng Etnik Nusantara Dalam Perkembanagan Budaya Global
DOI:
https://doi.org/10.31091/mudra.v32i1.91Abstract
Tulisan ini dikembangkan dari judul penelitian Pengembangan Modul Topeng Etnik Nusantara Sebagai Suplemen Pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya Kurikulum 2013, dengan tujuan untuk mendeskripsikan jenis, nama, dan karakter topeng etnik nusantara. Pendekatan penelitian kualitatif dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan mendeskripsikan topeng etnik nusantara koleksi museum, koleksi perajin, dan sumber pustaka. Analisis data deskriptif dengan pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Pengembangan modul menggunakan metode studi pendahuluan, pengembangan, dan pengujian. Hasil penelitian dan pembaasan menunjukan bahwa topeng etnik nusantara dideskripsikan berdasarkan  jenis, nama, karakter topeng, dan asal daerahnya. Fungsi topeng sebagai pemujaan, perlambangan, pelengkap upacara, pelengkap busana tari, souvenir, dan berkembang sebagai elemen dekorasi. Dulu topeng memiliki peran penting dalam kebudayaan masyarakat sebagai benda sakral dan religius. Pada era modernisasi peran topeng bergeser menjadi karya seni profan yang memiliki nilai estetik untuk kebutuhan praktis dan ekonomis. Berbagai jenis topeng etnik nusantara seperti Topeng Plok, Topeng Jawa, Topeng Dayak, Topeng Papua, Topeng Madura, Topeng Cirebon, dan topeng Sumatera mengalamai perkembangan bentuk dan fungsinya.Downloads
References
Djuli Djatiprambudi. 2003. Tinjauan Seni. Program semi-Que IV Dikti Depdiknas.
Kuntowijoyo.(1987). Budaya dan masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Mugiyanto Sal. 1983. Pertunjukan Topeng di Jawa. Jakarta: Majalah Analisis Kebudayaan. Th. III.2.
Rohidi Rohendi Tjetjep (2000). Kesenian dalam pendekatan kebudayaan. Bandung: STISI Press
Sedyawati, Edi. Topeng dalam Budaya. Jakata: Gramedia.
Soedarso SP (2000). Sejarah perkembangan seni rupa modern. Yogyakarta: BP ISI
Soedarsono (1999). Seni pertunjukan dan pariwisata. Yogyakarta: BP ISI.
Sularto B. 1975. Drama Tari Topeng Dalang, Teater Rakyat Indonesia. Jakarta: Dirjen Kebudayaan Depdikbud.
Sutarto. 2015. Kebudayaan Sebagai Soft Power untuk Mendukung Pembangunan Kota Kreatif. (Makalah seminar nasional 29 Oktober 2015. di UM Malang).
Tilaar HAR. (1999). Pendidikan, kebudayaan, dan masyarakat madani Indonesia. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Tranggono Indra, (2011, April, 26) Bangsa kita telah mengalami tiga krisis besar Harian Kedaulatan Rakyat, pp. 1.
Tusan Nyoman, Wiyoso Y. 1992. Topeng Nusantara. Jakarta: Proyek Media Kebudayaan Depdikbud.
Widagdo (2001). Pendidikan tinggi seni rupa dalam wacana global. Makalah. Bandung: ITB
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Copyright on any open access article in a journal published by Mudra Jurnal Seni Budaya is retained by the author(s).
-
The Creative Commons Attribution License 4.0 formalizes these and other terms and conditions of publishing articles.