Membangun Kewirausahaan Seni Melalui Festival Dalam Bandung Isola Performing Arts Festival (BIPAF)
DOI:
https://doi.org/10.31091/mudra.v35i3.876Keywords:
art entrepreneurship; art festival; BIPAF; creative industry; creative economyAbstract
Wirausaha seni, khususnya di bidang seni pertunjukan, menjadi hal penting dalam kaitan dengan perkembangan ekonomi dan industri kreatif. Bidang ini mendapat perhatian khusus dari pemerintan dalam 4 tahun belakangan, dengan dibentuknya sebuah badan khusus, BEKRAF. Mengembangkan wirausaha seni di antaranya dapat dilakukan melalui festival. Tulisan ini mengambil studi kasus Bandung Isola Performing Arts Festival (BIPAF) yang telah meletakkan dasar wirausaha seni sejak tahun 2016. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan teori social enterpreneurship, penelitian ini menghasilkan sejumlah rumusan bahwa (1) BIPAF telah menawarkan sebuah model pengembangan wirausaha seni dengan model pasar seni pertunjukan (performing arts market) yang menggunakan site specific stage, yakni Villa Isola UPI Bandung, untuk mempromosikan bentuk karya tari dan atau teater tari inovatif berbasis tradisi dan kolaborasi, serta mempertemukan para kreator dengan stakeholdernya, sekaligus berperan dalam pelestarian seni budaya; (2) untuk menjaga kualitas karya yang dihasilkan, karya-karya yang ditampilkan di BIPAF melalui sejumlah tahapan seleksi dan kurasi, inkubasi, pertunjukan hingga evaluasi. Indikator keberhasilan program ini di antaranya terlihat pada meningkatkan kuantitas pementasan para pentolan BIPAF yang dikelola secara profesional oleh para pengelola event, baik di dalam maupun di luar negeri.
Downloads
References
Bahren, Herry Nur Hidayat, Sudarmoko, Virtuous Setyaka. (2014). “Industri Kreatif Berbasis Potensi Seni dan Sosial Budaya di Sumatera Baratâ€. Jurnal Ekspresi Seni 16 (1): 133-155.
Dewiyanti, Ni Made, Made Antara, IB. Gde Pujaastawa. (2017) “’Denpasar Festival’ Mendukung Pariwisata Berbasis Ekonomi Kreatif Kota Denpasarâ€. Jurnal JUMPA 3 (2): 238-251.
Fittria, Anis. (2017). “Social Enterpreneurship dalam Perspektif Maqashid Al-Syariahâ€. Jurnal Iqtisad 4 (1): 1-17.
Khairil, Muhammad dan Rizki Amelia Ranti. (2018) “Festival Pesona Palu Nomoni Dalam Pelestarian Budaya Kaili di Kota Paluâ€. Jurnal KINESIK 5 (2): 79-87.
Koentjaraningrat. (2002). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Lab, Celsius Creative dan Wignoyo Parasian (Eds.) (2017) OPUS-BEKONOMI KREATIF Outlook 2017. Jakarta: BEKONOMI KREATIF.
Masunah, Juju, Trianti Nugraheni, Yudi Kusumayadi. (2018). “Building Performing Arts Community through Bandung Isola Performing Arts Festival (BIPAF) in Indonesia†in Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Vol. 255, pp. 69-73. Atlantis Press.
Nurchayati dan Andalan Tri Ratnawati. (2016). “Strategi Pengembangan Industri Kreatif Sebagai Penggerak Destinasi Pariwisata di Kabupaten Semarangâ€. Proceeding SENDI_U. Retrieved from https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/sendi_u/article/view/4271
Rahayu, Eva Martha. (2016). “Ketika Seni dan Kewirausahaan Menyatu dalam Ciputra Artpreneurâ€. https://swa.co.id/swa/trends/management/ketika-seni-dan-kewirausahaan-menyatu-dalam-ciputra-artpreneur. Diakses tanggal 25/10/2019
Ridwan, Luthfi dan Astri Ghina. (2015). “Analisis Penerapan Social Bricolage di Social Enterpriseâ€. E-Prosiding of Management 2 (1): 47-52. Bandung: Universitas Telkom.
Widiastuti, Ratna dan Meily Margaretha. (2011). “Socio Enterpreneurship: Tinjauan Teori dan Peranannya Bagi Masyarakatâ€. Jurnal Manajemen 11 (1): 1-7.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Copyright on any open access article in a journal published by Mudra Jurnal Seni Budaya is retained by the author(s).
-
The Creative Commons Attribution License 4.0 formalizes these and other terms and conditions of publishing articles.