‘Gerak’ Pada Film Sebagai Kode Budaya Studi Kasus Film ‘Setan Jawa’ Karya Garin Nugroho
Studi Kasus Film 'Setan Jawa' Karya Garin Nugroho
DOI:
https://doi.org/10.31091/mudra.v35i3.826Keywords:
kode gerak, kode kultural, film setan jawa, identitas kulturalAbstract
‘Gerak’ adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain untuk mencapai tujuan. Tranposisi kreatif ‘gerak’ pada film sebagai wahana diskursus budaya mengkonstruksi makna dengan modifikasi luas menjadi proses intersemiosis kebudayaan menjadi kode dan elemen nonlinguistik. Film ‘Setan Jawa’ karya Garin Nugroho (2016) yang menjadi studi kasus merupakan film sine-orkestra yang memunculkan dialektika di luar konvensi film dengan memisahkan bunyi menjadi berada di luar film memunculkan kode-kode kultural mencakup mitos, teologi primitif yang ditampilkan dalam wujud sebuah tatanan dunia yang dibayangkan sebuah masyarakat Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah transposisi identitas kultural dalam film ‘Setan Jawa’ melalui ‘gerak’ pada film, sebagai satu media diskursus budaya yang menurut psikoanalisis dapat memunculkan hipnotik massal kebudayaan. ‘Gerak’ menjadi kode kultural yang secara visual menawarkan paradigma baru bagi film sebagai sebuah karya seni. Metode penelitian menggunakan uji respon estetik sebagai bentuk tanggapan atas sebuah karya seni, konstruksi respon estetik sebagai indikator penelitian dikembangkan dari penelitian H. Hoege (1984), Roger Long (1979), Erving Goffman (1959); sebagai bentuk pengujian konsep ‘gerak’ atau dinamika dalam film ‘Setan Jawa’ yang merupakan unsur yang membangkitkan atau merangsang perasaan (emosi). Hasil pengujian kemudian didiskusikan menggunakan metode Focus Group, menghasilkan temuan bahwa ‘gerak’ dapat berperan sebagai kode yang bersifat intensional, sebuah kode kultural yang mengomunikasikan identitas kultural sekaligus juga menawarkan estetika lain dalam paradigma postmodern bagi penciptaan film sebagai karya seni (dan desain) di era Revolusi 4.0.
Downloads
References
Dewi, Agustina Kusuma , et al. (2019), “Reinvensi ‘Gerak’ sebagai Kode Kultural dalam Budaya Visual berbasis Kearifan Lokal Nusantara Studi Kasus Film Setan Jawa Karya Garin Nugroho†, Seminar Nasional Seni dan Desain 2019, diunduh dari https://proceedings.sendesunesa.net/id/publications/289175/reinvensi-gerak-sebagai-kode-kultural-dalam-budaya-visual-berbasis-kearifan-lokal
Arnheim, R. (1997), Art and Visual Perspective, California: California Press.
Deleuze, G. (1986), Cinema 1 The Movement-Image, Minneapolis: University of Minnesota Press.
Goffman, E. (1959), The Presentation of Self in Everyday Life, London: Penguin Group.
Long, R. (1979), The Movement System in Javanese Wayang Kulit in Relation to Puppet Shadow Type. Ph.D., University of Hawaii, Additional Page C.
Mitchell, W.J.T. (1994), Picture Theory, London: The University of Chicago Press.
Noth, Winfried. (2006), Semiotika, Handbook of Semiotics, Airlangga University Press.
Gottlieb, H. (2007). Multidimensional translation: Semantics Turned Semiotics. In S. Nauert & H Gerzymisch-Arbogast (Eds.), Proceedings of the Marie Curie Euroconferences MuTra: Challenges of multidimensional translation (pp. 1-29). [Online] EU-High-Level Scientific Conference Series, Available https://www.euroconferences.info/proceedings/2005_Proceedings/2005_Gottlieb_Henrik. pdf
Hoege, H. (1984). The Emotional Impact on Aesthetic Judgment: An Experimental Investigation of Time-Honored Hypothesis. Visual Art Research, Vol. 10, No. 2 (issue 20).
Rianta, I. M., Santosa, H., & Sariada, I. K. (2019). Estetika Gerak Tari Rejang Sakral Lanang Di Desa Mayong, Seririt, Buleleng, Bali. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(3), 285-393. https://doi.org/10.31091/mudra.v34i3.678.
Sugiharto, B. (ed.) (2013), Untuk Apa Seni?, Bandung: Matahari.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Copyright on any open access article in a journal published by Mudra Jurnal Seni Budaya is retained by the author(s).
-
The Creative Commons Attribution License 4.0 formalizes these and other terms and conditions of publishing articles.