Pementasan Tari Gandrung Dalam Tradisi Petik Laut di Pantai Muncar, Desa Kedungrejo, Kec.Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur (Suatu Kajian Filosofis)
DOI:
https://doi.org/10.31091/mudra.v32i1.81Abstract
Tari Gandrung merupakan kekayaan budaya lokal banyuwangi dan dijadikan maskot daerah Banyuwangi. Tari gandrung banyak dipentaskan diberbagai acara publik termasuk di dalam tradisi petik laut. Pementasan Tari Gandrung dalam tradisi petik laut memiliki makna tersendiri karena tradisi ini diyakini sebagai bentuk persembahan kepada Dewa Laut agar nelayan dianugrahkan ikan yang berlimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk Tari Gandrung dan makna filosofi Tari gandrung yang terkandung dalam tradisi Petik laut di pantai Muncar Banyuwangi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. dengan analisis deskriftip kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi (data-data sekunder). Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa Setiap peragaan Gandrung Banyuwangi selalu berpola jejer, paju dan seblang-seblang. Dalam pementasannya memasuki tiga babak yakni pertama  jejer, gending terdiri dari lagu Padha Nonton yang terdiri dari delapan bait 32 baris setiap baitnya terbagi menjadi empat baris, baru kemudian dilanjutkan dengan gending Padha Nonton pada bait-bait berikutnya dengan gerak tari yang sesuai warna lagu yang dibawakan. Kemudian babak kedua disebut Paju gending yang dibawakan bebas sesuai permintaan yang akan ikut menari (maju gandrung) dan ketiga Seblang-seblang yang selalu diawali dengan gending atau lagu yang berjudul Seblang Lukito dan gending-gending lainnya. Pementasan tari gandrung dalam tradisi petik laut secara filosofis bila diamati dari lagu Padha nonton dengan syairnya berbentuk bebas dan pola yang berkembang ini merupakan gambaran filosofis hidup tentang manusia. Filosofis yang diekspresikan dalam bentuk tari dan nyanyi sebagai simbol pesan tentang hidup dan kehidupan. Terutama dalam adegan seblang-seblang memvisualisasikan perpaduan bentuk gerak dan nyanyian yang indah untuk menyampaikan pesan-pesan tentang hidup dan kehidupan segala suka dukanya sebagai manusia. Demikian juga ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas kehidupan ini. Kemudian akhir dari manusia itu sendiri diaktualisasikan tentang keberadaan manusia secara hitam dan putih. Perjuangan dan pergulatan akhirnya dengan hentakan atau kelembutan dalam menjawab semua pertanyaan yang muncul, suatu pertanyaan yang tak pernah habis-habisnya, seperti memasuki dunia pengalaman sekaligus dunia kenyataan dalam satu rangkaianDownloads
References
Armaya,2007: Upaya Pelestarian Kesenian Banyuwangi di Era Globalisasi, kumpulan makalah dari Ufuk Kebudayaan Banyuwangi tahun 2007.
Barker,Chris, 2004. Cultural Studies Teori dan Praktek, Yogjakarta, Bentang (PT Bentang Pustaka).
Berger. Athur Asa. 2000. Media Analisis Teknisques. Second Edition.Alih bahasa Setio Budi HH. Yogjakarta. Penerbit.Universitas Atma Jaya
Darusuprapta,1993, Babat Blambangan - Kajian Historiografi Tradisional, makalah untuk seminar Sejarah Blambangan.
Grenz.J.Standey. 2001. A Primer on Postmodrenism; Pengantar Untuk Memahami Postmodernisme. Peterjemah Wilson Suwanto. Yogjakarta. Yayasan Andi.
Herusatoto, Budiono. 2001. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita.
Hamilton, Peter. 1990. Sebuah Pengantar Talcott Parson Dan Pemikirnya. Yogyakarta PT : Tiara Wacana.
Ilham, dkk, 2006. Ufuk Kebudayaan Banyuwangi. Forum Diskusi Seni dan Budaya banuwangi
Kentjaraningrat. 1990. Pengantar Antropologi 1. Jakarta .Universitas Indonesia.
Kentjaraningrat, 1997. Antropologi Budaya, Jakarta : Dian Rakyat.
Pigeaud,1932. Javaans-Nederlands Handwoordenboek. Groningen
Spradley.J. james. 1997. Metode Etnografi. Peterjemah. Misbah Zulfa Elizabeth. Yogjakarta. Tiara Wacana
Scholte, John. 1927, Gandroeng Van Banyoewangi ,dalam Djawa VII.
Sudibyo Aris, dkk,1994, Upaya Pelestarian Dan Pengembangan Budaya banyuwangi Ditinjau
Suripto, Adi. 2006. Nilai-Nilai Hindu Dalam Budaya Jawa. Bekasi: Media Hindu
Daftar Informan
Nama : Sudirman Jufri
Tempat tanggal lahir/umur : Muncar,3 April 1960
Pekerjaan : Nelayan
Alamat : Desa Kedungrejo, Muncar,Banyuwangi.
Nama : Haji Selamet
Tempat tanggal lahir/umur : Muncar,10 Maret 1964.
Pekerjaan : Nelayan
Alamat : Desa Kedungrejo,Muncar,Banyuwangi.
Nama : Sarjono
Tempat tanggal lahir/umur : Curah Krakal,31 Desember 1968
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Curah Krakal,Muncar,Banyuwangi.
Nama : Endri Wahyuningsih
Tempat tanggal lahir/umur : Curah Krakal, 9 Desember 1969
Pekerjaan : Penari
Alamat : Desa Curah Krakal,Muncar,Banyuwangi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Copyright on any open access article in a journal published by Mudra Jurnal Seni Budaya is retained by the author(s).
-
The Creative Commons Attribution License 4.0 formalizes these and other terms and conditions of publishing articles.