Industrialisasi Seni Kriya Di Desa Mas, Gianyar
DOI:
https://doi.org/10.31091/mudra.v34i1.634Keywords:
industrialisasi, seni kriya, kebudayaan baliAbstract
Seni kriya merupakan salah satu seni kerajinan. Desa Mas di Kabupaten Gianyar Bali penduduknya memiliki nilai seni yang tinggi untuk berkreasi dalam seni kriya sehingga produk-produknya diminati oleh wisatawan. Artikel ini bertujuan mencermati perkembangan seni kriya di Desa Mas yang sebelumnya dikerjakan dengan tangan (handmade) namun sekarang pengerjaannya dilakukan dengan bantuan mesin karena permintaan yang terus meningkat dan bisa dikatakan bahwa seni kriya sudah diproduksi secara massal sehingga sudah terjadi industrialisasi terhadap seni kriya; mendeskripsikan industrialisasi yang terjadi pada seni kriya serta mencermati gagasan-gagasan baru terkait dengan pemertahanan identitas kebudayaan Bali melalui produk seni kriya yang mengalami proses industrialisasi dan memiliki daya saing tinggi di pasar pariwisata. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang mencakup teknik pengamatan terlibat dan wawancara mendalam serta analisis data secara deskriptif, holistik, dan interpretatif. Hasil yang diperoleh adalah pemahaman mendalam tentang seni kriya yang mengalami dinamika dari aslinya sebagai akibat dari industrialisasi di tengah perkembangan pariwisata yang semakin pesat.
Downloads
References
Ardika, I Wayan. 2008. Pariwisata dan Komodifikasi Kebudayaan Bali dalam Pusaka Budaya dan Nilai-Nilai Religiusitas, (I Ketut Setiawan ed.) 1 – 9. Denpasar: Fakultas Sastra, Unud.
Ardika, I Wayan, dkk. 2012. Pengembangan Pariwisata Budaya Bernuansa Ekonomi Kreatif yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Bali. Laporan Penelitian. Denpasar: Universitas Udayana.
Barker, C. 2005. Cultural Studies Teori dan Praktik dalam For a Critique of the Political Economy of the Sign (Jean Baudrillard ed.). Yogyakarta: PT Benteng Pustaka.
Fairclough, N. 1995. Discourse and Social Change. Cambridge: Policy Press.
Moleong, L. J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Piliang, Y. A. 1999. Hiper-Realitas dan Kebudayaan. Yogyakarta: LkiS
Rai Sukmawati, Ni Made. 2011. Komodifikasi Kerajinan Seni Patung Kayu di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Tesis pada Program Studi Magister (S2) Kajian Pariwisata. Denpasar: Universitas Udayana.
Richards. 1996. Cultural Tourism in Europe. London: Cab International.
Ryan, C. 2005. ‘Who Manages Indigenous Tourism Product – Aspiration and Legitimization’? Indigenous Tourism: The commodificatiom and Management of Culture (Chris Ryan dan Michelle Aicken, ed.). Oxford: Elsevier.
Sida Arsa, I Ketut dan I Nyoman Laba. 2014. Inovasi Kerajinan Perhiasan Melalui Pemanfaatan Limbah Kuningan di Desa Celuk, Sukawati, Gianyar, Bali. Laporan Tahunan Penelitin Hibah Bersaing. Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar.
Sutjiati Beratha, Ni Luh, Ni Wayan Sukarini, I Made Rajeg. 2015. Implikasi Made to Order dalam Autentisitas Kerajinan Bali. Laporan Penelitian. Denpasar: Universitas Udayana.
Sutjiati Beratha, Ni Luh, Ni Wayan Sukarini, I Made Rajeg. 2016. Hibridisasi Kerajinan Bali di Era Global. Laporan Penelitian. Denpasar: Universitas Udayana.
Thomas. 1992. The Arts and Their Interrelation. New York: USA Press.
Tunis, Roslyn and Nelson Graburn. 2000. ‘The Nelson Graburn and the Aesthetics of Inuit Sculpture’. Curatorial Notes at the Phoebe A. Hearst Museum of Anthropology, Berkeley, California October 2000 through September 2001.
Turner, B. S. 1992. Max Weber: From History to Modernity. London: Routledge.
Udiana, Nindhia Pemayun, Tjokorda. 2009. Komodifikasi Patung Garuda di Banjar Pakudui Desa Kedisan: Sebuah Kajian Budaya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Copyright on any open access article in a journal published by Mudra Jurnal Seni Budaya is retained by the author(s).
-
The Creative Commons Attribution License 4.0 formalizes these and other terms and conditions of publishing articles.