Revitalisasi Kesenian Batik sebagai Destinasi Wisata Berbasis Budaya dan Agama: Peran Generasi Muda dalam Mempromosikan Kesenian Batik di Pamekasan Madura
DOI:
https://doi.org/10.31091/mudra.v36i3.1284Keywords:
Batik Tourism; Culture and Religion; Young GenerationAbstract
Penelitian ini menganalisis peran generasi muda dalam upaya mempromosikan kesenian batik Pamekasan Madura sebagai bagian destinasi wisata berbasis budaya dan agama. Festival dan pelestarian kesenian batik memiliki relasi yang sangat kuat dengan harmoni budaya, spiritualitas, dan agama. Festival dan pelestarian kesenian batik bukan sekadar bagian dari warisan nenek moyang, melainkan bisa menjadi peluang promosi wisata batik berbasis budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah mengunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam mempromosikan kesenian batik Pamekasan sebagai wisata berbasis budaya dan agama. Diantara peran penting generasi muda adalah mempromosikan festival kesenian batik melalui media sosial, memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya mamakai produk budaya lokal, melakukan promosi tentang nilai-nilai filosofis dari kesenian batik, mendirikan komunitas pecinta budaya lokal, belajar kesenian membatik, memakai batik di lingkungan pendidikan dan instansi pemerintahan, dan mengikuti lomba fashion dan menjadi duta batik sebagai promo wisata berbasis budaya dan agama.
Downloads
References
Aisyah. S.N. (2017). Generasi Peduli Budaya Madura Guna Meningkatkan Daya Saing Produk Batik Tanjung Bumi dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kompetensi, XI(12): 256-269.
Alwiyah, E. S, Sayyida & Tahir. I. (2020). The Survival of Batik Madura in Digital Era: A Case Study of Small Medium Enterprises (SME) at Batik Madura Center. Pertanika Journal: Social Sciences and Humanities, 1(28), 43-57. https://www. Pertanika Journal (upm.edu.my)
Amin, A.M. (2005). Kemandirian Lokal: Konsepsi Pembangunan, Organisasi, dan Pendidikan Perspektif Sains, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Chasser, A.H & Wolfe, J. C. (2010). Brand Rewired: Connecting Intelletual Property, Branding, and Creativity Strategy. John Wiley & Sons, Inc.
Dzulkarnain, I. (2013). Mahalnya Sebuah Identitas Peradaban Madura: Cinta Semu Kebudayaan Madura. Karimun, 1(1), 37-38.
Fajrin, V. & Sudarsono. 1. (2019). Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Madura. Jurnal Ekonomi-Qu, 9(1), 21-33.
Fitrianto, Y. & Sunarya. I.K. (2019). Local Wisdom Values of Batik Semen Gede Gruda and Its Relevance to Character Education. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 327(1), 143-148
Hengky. (2018). Batik-Craft Tourism’s Competitiveness in Madura. Journal of Management Research, 10(4), 1-16.
Indarmaji. (1983). Seni Kerajinan Batik. Yogyakarta: Dinas Pariwisata Daerah Istimewa.
Iskandar & Ekustiyah, E. (2017). Batik sebagai Identitas Kultural Bangsa Indonesia di Era Globalisasi. GEMA, XXX(52), 2456.
Karsono, O.M.F. & Tulistyantoro, T. (2015). The Philosophy in the Motives of Classical Hand-Drawn Madurese Batik. Proceedings of the International Seminar and Conference: Interrelations in Religion, Science, Culture, and Economic. August 28-30, 2015, 3-6.
Kitley, P. (1992). Ornamentation and Originality: Involution in Javanese Batik Indonesia. East Asia Program (EAP), LIII(53), 1-20. https://doi.org/10.2307/3351111.
Kokkinos, C.D. (2016). Technology and Critical Cultural Understanding. Open Journal of Philosophy, 6(2), 184-193. https://doi.org/10.4236/ojpp.2016.62017.
Kusmayati. AM.H. & Sayuti, S.A. (2014). Eksistensi Sastra Lisan Mamaca di Kabupaten Pamekasan Madura. LITERA, 13(1), 182-185.
Mayhand, D.E. (2020). Globalization: Understanding the Impact of Cultural Differences in Global Organizations. Open Journal of Leadership, 9(1), 34-52. https://doi.org/10.4236/ojl.2020.91003.
Mudjijono. (2016). Lancor Hingga Mata Keteran: Motif Batik Madura. Jantra, 11(2), 115-222.
Mulyono. (2017). The Problem of Modernity and Identity in Globalization Era. Journal of Maritime Studies and National Integration, 1(2), 106-111.
Parmono, K. (2013). Nilai Kearifan Lokal dalam Batik Tradisional Kawung. Jurnal Filsafat, 23(2), 134-146.
Ratuannisa, T. Santosa, I. Kahdar, K. & Syarie, A. (2020). Shifting of Batik Clothing Style as Response to Fashion Trends in Indonesia. MUDRA: Jurnal Seni Budaya, 32(2), 127-132. https://doi.org/10.31091/mudra.v35i2.1044
Rifai, M.A. (2007). Manusia Madura: Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya, Yogyakarta: Pilar Media.
Sanjaya. F. & Yuwanto. L. (2019). Budaya Berbusana Batik pada Generasi Muda. MEDIAPSI, 5 (2), 88-96. https://doi.org/10.21776/ub.mps.2019.005.02.3.
Santoso. K.M. & Setiadarma. W. (2015). Perancangan Media Promosi Museum Mandhilaras di Kabupaten Pamekasan. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 3(3), 216-221.
Sartini. (2009). Mutiara Kearifan Lokal Nusantara, Yogyakarta: Kepel.
Shifrin, L.J. (2003). Batiks and Beyond, The Patchwork Place: Martingale Company.
Susanto, S. (1980). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Jakarta: Departemen Perindustrian RI.
Suminto. R.A. R. (2015). Batik Madura: Menilik Ciri Khas dan Makna Filosofisnya. Corak: Jurnal Seni Kriya, 4(1), 3-10.
Sutopo, O.R. (2013). Faktor Struktural dan Kultural Penyebab Kesenjangan Sosial: Kasus Industri Batik Pamekasan Madura. Komunitas, 5(2), 230-239. DOI: 10.15294/komunitas.v5i2.2741
Tai, J. & Chew, W. (2008). Killer Differentiators 13 Strategies to Grow Your Brand. Singapore: Marshall Cavendish Business.
Takdir, M. (2018). Potret Kerukunan Berbasis Kearifan Lokal: Implementasi Nilai-Nilai Harmoni dalam Ungkapan “Rampak Naong Bringen Korong” dalam Kehidupan Masyarakat Madura. Khazanah, 16(1), 73-102. DOI: 10.18592/khazanah.v16i1.2057
Wahida, A. Endang Sri Handayani, E.S. & Supriyadi, S. (2020). The Philosophical Values of Kawung Batik Motif in Contemporary Batik Painting. MUDRA: Jurnal Seni Budaya, 35(01), 76-82. https://doi.org/10.31091/mudra.v35i1.1001
Wati, A. Aisyah, S.N. & Utomo, A.B. (2017). Wisata Kampung Batik Madura Bernuansa Griya Adat Nusantara Sebagai Inovasi Membangun Perekonomian Tanjung Bumi. Kompetensi, 11(02), 137-151.
Wibowo, F. (2007). Kebudayaan Menggugat: Menuntut Perubahan atas Sikap, Perilaku, serta Sistem yang tidak Berkebudayaan. Yogyakarta: PINUS.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Mohammad Takdir, Mohammad Hosnan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- Copyright on any open access article in a journal published by Mudra Jurnal Seni Budaya is retained by the author(s).
-
The Creative Commons Attribution License 4.0 formalizes these and other terms and conditions of publishing articles.