Konsepsi Agama dan Seni Rupa dalam Rurub Kajang Tutuan (Kajian Estetika Hindu)
DOI:
https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1072Keywords:
Kajang, Aesthetic, Hinduism, Tutuan, kajang, aesthetic, Hinduism, TutuanAbstract
Penelitian ini bertujuan mengkaji keberadaan kajang sebagai bagian dari upakara pada prosesi ngaben di Bali. Kajang merupakan suatu kain yang berisikan aksara-aksara suci dan simbol-simbol yang memiliki makna filosofis keagamaan menurut Hindu. Kajang Tutuan merupakan suatu bentuk kajang yang digunakan dalam prosesi ngaben warga Tutuan. Bukan hanya sekedar sarana pelengkap upacara, namun terkandung simbol dan fungsi yang cukup penting yaitu identitas Tutuan sebagai bagian dari warga di Bali. Keberadaan kajang Tutuan tidak hanya sebagai bagian dari sarana keagamaan dalam upacara ngaben namun terkandung konsepsi-konsepsi seni rupa dan agama Hindu yang saling berhubungan didalamnya. Penelitian kualitatif dengan studi pendekatan fenomenologis ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa pengamatan, wawancara serta kajian pustaka yang relevan dengan fokus penelitian. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa konsepsi agama dan seni dalam kajang Tutuan terbagi dalam tiga hal yaitu satyam, siwam dan sundaram. Satyam yaitu terdapat makna-makna filosofis dalam kajang Tutuan. Siwam bahwa dalam proses pembuatan dan penggunaan kajang terdapat ritual-ritual suci. Sundaram bahwa terdapat nilai-nilai keindahan dalam kajang Tutuan. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diharapkan penelitian ini dapat berkontribusi, dan berdampak dalam memberikan sumbangsih pengetahuan. Penelitian ini juga dapat menjadi suatu pustaka dalam kajian terhadap sarana upacara agama Hindu.
Downloads
References
Agustianto. (2011). Makna Simbol dalam Kebudayaan Manusia. Jurnal Ilmu Budaya, 8(1), 1–7.
Anak Agung Inten Mayuni, I Wayan Suka Yasa, I. W. B. U. (2020). Wacana eskatologis dalam Putru Pasaji. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 20(April), 10–18. https://doi.org/10.32795/ds.v20i1.636
Ari Dewanti, P. P. W., & Kameswari, I. G. A. A. W. (2019). Konsep Rwa Bhineda Pada Kain Poleng Busana Pemangku Pengluransaat Upacara Pengerebongan Di Pura Agung Petilan, Kesiman. Jurnal Da Moda, 1(1), 16–20. https://doi.org/10.35886/damoda.v1i1.52
Asir, A. (2014). Agama Dan Fungsinya Dalam Kehidupan Umat Manusia. AL ULUM : Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Keislaman, 1(1), 50–58. https://doi.org/10.31102/alulum.1.1.2014.50-58
Candra, P. M., & Wardana, P. Y. (2018). Mengenal Sejarah dan Perkembangan Topeng Sidakarya. Acarya Pustaka, 5(1), 16. https://doi.org/10.23887/ap.v5i1.20788
Chaya, I. N. (2014). Intensitas Budaya dalam Dunia Kepenarian. Panggung, 24(3). https://doi.org/10.26742/panggung.v24i3.126
Darsana, I. N. (2017). Dasa aksara dalam bhuana alit (Universitas Udayana; I. N. Darsana, Ed.). Retrieved from https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/18e87340e5003f26d5924b16f7d9bd85.pdf
Duija, I. N. (2017). Keberadaan Aksara Wrésastra Dalam Aksara Bali the Existenace of Wrésastra in Balinese Script. Aksara, 29(1), 19–32. https://doi.org/10.29255/aksara.v29i1.98.19-32
Gunada, I. W. A. (2017). PATULANGAN BAWI SRENGGI DALAM PROSESI NGABEN WARGA TUTUAN DI DESA GUNAKSA, KABUPATEN KLUNGKUNG (Kajian Estetika Hindu). Jurnal Penelitian AGama, 1(2), 17–21. https://doi.org/10.25078/jpah.v1i2.210
Ida Bagus Oka Windhu, D. (1985). Bangunan Tradisional Bali serta Fungsinya (I. B. R. I G.B.N. Pandji, Made Bandem, Bagus Nyoman Putra, Gung Wayan Cidra, Ed.). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Ida Made Adnya Gentorang. (2016). PENGGUNAAN KAJANG DALAM RITUS KEMATIAN (KELEPASAN) KLEN BRAHMANA BUDDHA DI DESA BUDAKELING DAN SEBARANNYA DI DESA BATUAN (Kajian Antropologi Agama). Humanis, 15(3), 84–91.
Monica, M., & Luzar, L. C. (2011). Efek Warna dalam Dunia Desain dan Periklanan. Humaniora, 2(2), 1084. https://doi.org/10.21512/humaniora.v2i2.3158
Nilotama, S. K. L. (2006). Taksu Dalam Kebudayaan Bali. Dimensi, Vol. 4, p. 17.
Noorwatha, I. K. D. (2018). Rekontekstualisasi Estetika Hindu ‘Rasa’ Dalam Desain Arsitektural. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(2), 200–208. https://doi.org/10.31091/mudra.v33i2.351
Noorwatha, I. K. D., & Wasista, I. P. U. (2019). Rasayatra: Eksplorasi Estetika Hindu ‘Nawarasa’ dalam Desain Interior Museum 3D Interactive Trick Art. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(2), 147–156. https://doi.org/10.31091/mudra.v34i2.514
Paramadhyaksa, I. N. W. (2010). Makna Filosofis Keberadaan Ornamen Bedawang Nala Di Dasar Bangunan Meru. Jurnal Filsafat, 20(1), 45–55. https://doi.org/10.22146/jf.3432
Parsua, G. R. (2018). AKSARA DALAM TUBUH MANUSIA. Vidya Samhita Jurnal Penelitian, 4(1), 34–40.
Saraswati, D. R., Erviantono, T., Noak, P. A., Dwiratihsaraswatiunudacid, E., Erviantonounudacid, T., Andreas, P., & Bhatara, I. (2016). Politik Organisasi Mgpssr Dalam Pilkada Serentak Kabupaten Karangasem Tahun 2015. E-Jurnal Politika, 1(1), 1–13. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/politika/article/view/22195
Sudibya, I. G. N., Sukerta, P. M., Kusumo, S. W., & Supriyanto, E. (2018). Fungsi dan Peran Api dalam Seni dan Kehidupan Masyarakat Bali. Panggung, 28(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v28i2.520
Suprayoga, K. A. (2018). Mengungkap Praktik Penentuan Harga Bekal Sawa Pada Ngaben Masal Dalam Bingkai Kearifan Lokal Budaya Lek ( Studi Kasus Pada Dadia Arya Gajah Para Banyuatis , Desa Banyuatis Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng ). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi), 9(1), 45–54. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.23887/jimat.v9i1.20432
Surajiyo. (2015). Keindahan Seni dalam Perspektif Filsafat. Jurnal Desain, 02(03), 161–162. https://doi.org/10.30998/jurnaldesain.v2i03.581
Suweta, I. M. (2011). FUNGSI DAN MAKNA AKSARA SIMBOL PADA TEKS KAJANG DALAM RITUAL NGABEN DI BALI. Lingua : Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 6(3), 249–252. https://doi.org/10.18860/ling.v6i3.1466
Suweta, I. M. (2012). Lukisan Kajang dalam Upacara Ngaben di Bali. MUDRA, 27(1), 170–177.
Widiantari, N. W. (2018). Spiritualitas hindu dalam menari dan menata tari. Jurnal Sitakara, 3(2), 1–7. https://doi.org/10.31851/sitakara.v3i2.2337
Wirawan, K. I. (2018). TAKSU DALAM DRAMATARI CALONARANG SEBUAH KAJIAN ESTETIKA HINDU. Widyadari, 19(1), 40–45. https://doi.org/https://doi.org/10.5281/zenodo.1240590
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 I Wayan Agus Gunada
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- Copyright on any open access article in a journal published by Mudra Jurnal Seni Budaya is retained by the author(s).
-
The Creative Commons Attribution License 4.0 formalizes these and other terms and conditions of publishing articles.