Merangkai Nusantara Melalui Seni Wadantara

Merangkai Nusantara Melalui Seni Wadantara

Authors

  • Ni Luh Sustiawati Institut Seni Indonesia Denpasar
  • I Gede Oka Surya Negara Institut Seni Indonesia Denpasar
  • Rano Sumarno Institut Seni Indonesia Yogyakarta
  • Arthur Supardan Nalan ISBI Bandung

DOI:

https://doi.org/10.31091/mudra.v35i2.1063

Keywords:

seni wadantara, kolaborasi artistik dan estetik

Abstract

Merangkai Nusantara melalui Seni Wadantara merupakan Penelitian Penugasan dalam bentuk skema Konsorsium Riset Unggulan Peguruan Tinggi (KRU-PT) tahun 2019 s.d tahun 2021. Tujuan penelitian menghasilkan satu model seni pertunjukan yang mengkolaborasikan jenis kesenian dari multi etnis dalam satu kemasan seni pertunjukan wayang, drama, karawitan dan tari Nusantara dalam satu repertoar bernama Seni Wadantara. Dampak positif yang diperoleh adalah penguatan ideologi bangsa dan ekonomi melalui pengembangan seni pertunjukan panggung terkoneksi secara digital untuk memudahkan akses dan mutu pertunjukan. Desain penelitian yang digunakan adalah research and development, sedangkan desain manajemen produksinya melalui tiga tahapan yaitu tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi. Dalam proses penciptaan berintikan ekplorasi, improvisasi, pembentukan. Teknik pengumpulan data digunakan wawancara, observasi, dokumentasi, angket, catatan lapangan.Teknik analisis data digunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan penyekoran, sedangkan data berupa komentar dan saran dianalisis secara kualitatif. Hasil Penelitian menunjukkan (1) hasil need assessment (a) bangsa Indonesia yang sedang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia memerlukan dukungan untuk kebersamaan yang dilandasi oleh toleransi bermasyarakat yang dapat ditawarkan oleh seni pertunjukan dengan muatan budaya lokal sebagai ungkapan budaya Nusantara; (b) kesenian selalu tumbuh dan berkembang dan memerlukan adanya perubahan dalam memproduksi seni baru bersifat kolaborasi; (c) hadirnya revolusi industri 4.0 menjadi peluang dalam menciptakan seni pertunjukan secara kolaboratif antara tradisi dan kontemporer. (2) Seni pertunjukan Wadantara Satria Nusantara Mahawira dengan struktur tiga babak mengangkat lakon Sumpah Palapa Gajah Mada. (3) Hasil uji efekivitas terhadap produk seni pertunjukan Wadantara Satria Nusantara Mahawira melalui FGD dan Uji Lapangan Terbatas, responden yang berjumlah 50 orang sebagian besar menyatakan sangat baik. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alruz, Megan, 2015. Digital Storrytelling Applied Theatre & Youth, London & New York: Routledge.

Aryasa, I WM, dkk. 1984/1985. Pengetahuan Karawitan Bali. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Proyek Pengembangan Kesenian Bali.

Barker, Chris, 2004. The Sage Dictinoray of Cultural Studies, London, California, New Delhi: SAGE Publication.

Bawa, I Made. 2011. Kebo Iwa Dan Sri Karang Buncing Dalam Dinasti Raja-Raja Bali Kuno. Denpasar: Buku Arti.

Barnette, Jane, 2018. Adapturgy: The Dramaturg’s Art and Theatrical Adaptation, Carbondale: Southern Illionis University Press.

Borg WR, Gall MD, (2003). Educational Research. Longman Inc. 95 Street, White Palins, 106001.

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Kharisma Putra utama Offset.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu sosial lainnya, Edisi kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Chaya, I Nyoman. 2005. “Pemaknaan dalam Kehidupan Kreativitas Tari.” dalam Jurnal Seni Budaya Mudra Vol.16 No.1. Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar.

Cahyaningrum, Dewojati. 2012. Drama (Sejarah,Teori, dan Penerapan). Yogyakarta: Java Karsa Media.

Depdiknas, 2006. Panduan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Seni Budaya Sekolah Menegah Pertama. Direktoral Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Sekolah Mengenah Pertama, Jakarta.

Geertz, Clifford, 2017 Negara Teater, terjemahan Yudi Santoso, Yogyakarta: Basabasi

Geriya, I Wayan. 2001. ”Kreativitas dan Ketahanan Kesenian Bali di Tengah Laju Komunikasi Lintas Etnik dan Lintas Bangsa (Refleksi Seni Tari).” Dalam Jurnal Seni Budaya Mudra No. 10. TH. IX. Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar.

Hassan, Fuad. 1989. Renungan Budaya. Jakarta: Balai Pustaka.

Hawkins, Alma M. Terjemahan I Wayan Dibia. 2003. Bergerak Menurut Kata Hati. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, Jakarta.

Hidajat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari. Pengetahuan Praktis Bagi Guru Seni Tari. Unit Pengembangan Profesi Tari, Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Junaidi. 2011. Wayang Sebagai Media Pendidikan Budi Pekerti Bagi Generasi Muda. Jilid ke 4. Yogyakarta. Arindo Nusa Media.

Kartodirjo, S. 2005. Sejak Indische Sampai Indonesia. Jakarta: Penerbit Kompas.

Kusumastuti, Nungki Siti. 2019. Seni Pertunjukan Nusantara: Tantangan dan Peluang Memasuki Era Revolusi Industri 4.0. Makalah, disajikan pada Seminar Nasional Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar.

Koentjaraningrat. 1987. “Persepsi Tentang Kebudayaan Nasional”. Dalam Alfian ed. Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan. Jakarta: PT Gramedia. Halaman 99-141.

Koentjaraningrat. 1993. Masalah Kesukubangsaan dan Integrasi Nasional. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Mulyono, Sri. 1979. Wayang Sebagai Milik Nasional. Makalah. Disajikan pada Seminar di TIM dalam rangka Pekan Wayang ke II, tanggal 26-28 Maret 1974. Jakarta: Dalam Tajuk Rencana Sinar Harapan.

Nugroho, Sugeng. 2019. Seni Pertunjukan Nusantara: Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Tantangannya di Era Industri 4.0. Makalah. Disajikan pada Seminar Nasional Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar, 23 April 2019.

Nurhayati Enung 2018. Gajah Mada: Sistem politik dan Kepemimpinan. Yogyakarta: Percetakan Yogyakarta.

Pope, Rob. 2005. Creativity: Theory, History, Practice. London & New York, Routledge.

Remawa Rai, A.A. 2019 . The Indigenous Bali Value Strength As A Creative Idea In Global Culture Competition In Era Industrial Revolution 4.0. Presented at National Seminar, Design & Architecture SENADA in 2019, 21 Pebruari 2019, at STD Bali.

Rosyadi, Slamet .2018, Generasi Mileneal di Era Revolusi Industri 4.0. https://www.siagaindonesia.com/198905/generasi-milenial-di-era-revolusi-industri-4-0.html : diunduh tanggal 3 Pebruari 2019

Samier, Hendri, 2018. Institution, Creativity, Innovation. Great Britain: ISTE Ltd.And Jhon Willy And Son Inc.

Sedyawati. Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan dalam Seri Esni No. 4. Jakarta: Sinar Harapan

Sedyawati. Edi. 2001. Kebhinekaan dalam Wawasan Kebangsaan. Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional, Universitas Udayana Denpasar, Denpasar, 15 September.

Setiawan Irvan. 2013. Strategi Kolaborasi Dalam Seni Pertunjukan Tradisional Di Kabupaten Subang. Laporan Penelitian. Bandung: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung.

Smith, Jacqueline. 1985. Komposisi Tari : Sebuah Petunjuk Praktis bagi Guru (diterjemahkan oleh Ben Suharto). Yogyakarta: Ikalasati.

Soedarsono. 2002. Seni Pertunjukan Di Era Global . Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Soedarsono. 2003. Seni Pertunjukan dari Perspektif Politik, Sosial, dan Ekonomi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Cetakan ke-20. Bandung: Alfabeta.

Sukatmi Susantina, Djoko Dwiyanto, Wiwien Widyawati (ed) 2010. Ensiklopedi Wayang, Yogyakarta: Media Abadi.

Suparlan, Parsudi. 2000. Masyarakat Majemuk dan Perawatannya. Jurnal Antropologi Indonesia. No. 63, Th XXIV September-Desember, halaman 1-4.

Sustiawati, Ni Luh. 2008. “Pengembangan Manajemen Pelatihan Seni Tari Multikultural Berpendekatan Silang Gaya Tari Bagi Guru Seni Tari Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Denpasar”. Disertasi, tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Malang

Suwandono. Dhanisworo, Mujiyono (ed) tt. Ensiklopedi Wayang, Jakarta: Proyek Pembinaan Kesenian Direktorat Pembinaan Kesenian Ditjen. Kebudayaan Departemen P & K.

Tilaar, H.A.R. 2004. Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo.

Uhi, Janes Alexander, 2017. Filsafat Kebudayaan: Kontruksi Pemikiran CA Van Peursen dan Catatan Reflektifnya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widjaya, Swasthi Bandem 1995. ”Ngunda Bayu Sebuah Konsep Keindahan Dalam Tari Bali”, Orasi Ilmiah pada HUT dan Wisuda Sarjana Seni STSI Denpasar.

Yudiaryani, et.al (ed), 2017. Karya Cipta Seni Pertunjukan, Yogyakarta: JB Publisher.

Downloads

Published

09-07-2020

How to Cite

Sustiawati, N. L., Surya Negara, I. G. O., Sumarno, R., & Nalan, A. S. (2020). Merangkai Nusantara Melalui Seni Wadantara. Mudra Jurnal Seni Budaya, 35(2), 182–195. https://doi.org/10.31091/mudra.v35i2.1063

Issue

Section

Articles
Loading...