Wayang Kulit Joblar Bergaya Ngepop Dalam Perspektlf Kajian Budaya
Main Article Content
Abstract
Tulisan ini mengkaji pertunjukan wayang kulit Joblar (WKJ) dalam bentuk wacana. Walaupun belum pernah dilakukan penelitian secara mendalam terkait dengan WKJ, tetapi penulis berkeyakinan bahwa tulisan ini dapat dijadikan sebagai refrensi dan landasan berpikir terkait dengau WKJ bergaya ngepop. WKJ muncul dari buah pemikiran dalang I Ketut Muada yang kini telah menyelesaikan pendidikan S2 di ISI Denpasar. Joblar adalah tokoh punakawan tanpa pasangan yang dijadikan maskot pertunjukan wayang kulit dari Banjar Jeroan, Desa Tumbak Bayuh, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Tokoh Joblar ini adalah manifestasi dari karakter dalang I Ketut Muada yang ciri-cirinya adalah berbadan gemuk, kepala pelontos, perut buncit, dan suara besar/rendah. WKJ bergaya ngepop dikemas sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh dalang I Ketut Muada. Ciri-ciri WKJ bergaya ngepop dapat dilihat dari tata penyajian yang dikemas melalui estetika postmodern dengan unsur unsurnya  meliputi : lakon carangan, bahasa/retorika, tetikesan/gerak wayang,  iringan/musik pengiring, dan apparatus pertunjukan/perlengkapan.
WKJ memiliki keunggulan di dalam mengolah bahasa pedalangan baik meliputi bunyi/suara tokohÂtokoh sesuai dengan Gaya Badung. Selain piawai memeraukan tokoh-tokoh, dalang WKJ juga memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh dalang-dalang lainnya di Bali terutama dalam bidang olah vokal atau tarik suara. Dalang Joblar mampu menyanyikan lagu-lagu pop Bali dengan baik, sehingga pementasannya selalu dikolaborasikan dengan musik pop Bali dan musik pop Indonesia. Selain itu, WKJ juga mampu mengkemas lakon dengan gaya yang ngetrand seperti Wayang Joblar ABG "Hamil di Luar Nikah" walaupun ceritanya bersumber dari Ramayana. Unsur-unsur estetik lainnya seperti iringan dan aparatus mengikuti selera orang banyak.
Article Details
References
Bandem, I Made,1994. "Mengembangkan lingkungan Sosial yang Mendukung Wayang". Dalam Majalah Mudra No. 2 Th. H hal. 31. STSI Denpasar.
Bandem, I Made & Murgiyanto, Sal. 1996. Teater Daerah Indonesia. Yogyakarta : Kanisius.
Marajaya, I Made. 2002. "Cenk Blonk dan Joblar : Dalang Inovatif dan Populer Masa Kini". Dalam Jumal Wacana Ilmiah Pewayangan Volume 1 No.1 Jurusan Pedalangan STSI Denpasar. Wayang Kulit Masa Kini
Bungin, Burhan, 2001. Imaji Media Massa : Konstroksi dan Makna Realitas Sosial !klan Televisi dalam Masyarakat Ki:tpitalis. Cangara,
Hafied, 2002, Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Burton, Graeme. 2008. Yang Tersembunyi di Balik Media. Yogyakarta dan Badung : Jalasutra.
Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta : Jalasutra.
Darma Putra, I Nyoman, 1998. "Kesenian Bali di Panggung Elektronik : Perbandingan Acara Apresiasi Budaya RR1 dan TVRI Denpasar. Dalam Majalah Mudra, No. 6 Tahun VI. Hal. 31. STSI Denpasar.
Darwanto, S.S. 1995. Televisi sebagai Media Pendidikan. Duta Wacana University Press, Yogyakarta.
Dibia, I Wayan. 1998. "Pertunjukan Kesenian di Televisi". Dalam Majalah MudraNo. 2 Th. II hal. 7.
STSI Denpasar.
Gurituo, Pandan. 1988. Wayang, Kebudayaan Manusia dan Pancasila. Jakarta: UI Press.
Hoed, Benny H. 2008. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Yogyakarta : Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya (FIB) UI Depok. p. 103.
Kayam, Umar. 1981. Seni Tradisi dan Masyarakat. Jakarta : Sinar Harapan.
Mariyah, Emiliana. 2006. "Wayang Kulit Dalam Era Globalisasi". Dalam Wacana Antropologi. (ed.
Pujaastawa). Denpasar : Jurusan Antropologi Fakultas sastra Universitas Udayana.
Panuju, Redi. 2001. Komunikasi Organisasi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Piliang, Yasrat Amir. 2003. Hipersemiotika Taftir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogjakarta : Jalasutra.
Ra'uf, Amrin. 2010. Jagad Wayang. Yogyakarta : Garailmu.
Sedyawati, 2007. Budaya indonesia : Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta : PT. Raja Grafmdo Persada.
Soetrisno, R. 2008. Wayang Sebagai Warisan
Budaya Dunia. Surabaya : Penerbit SIC.
Sugriwa, I Gusti Bagus. 1963. Ilmu Pedalangan/Pewayangan. Yayasan Pewayangan Daerah Bali.