Sejarah Sosial dan Budaya Pameran Artos Kembang Langit
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengkaji sejarah sosial dan budaya Pameran Artos Kembang Langit di Banyuwangi, sebuah pameran seni yang telah memainkan peran penting dalam transformasi seni dan budaya lokal. Menggunakan teori-teori dari Pierre Bourdieu, seperti habitus, kapital budaya, dan medan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pameran ini merefleksikan dan mempengaruhi dinamika sosial serta budaya di Banyuwangi. Melalui pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan seniman, kurator, dan pengunjung pameran, serta analisis dokumen dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa habitus seniman dan kapital budaya mereka berkontribusi secara signifikan terhadap partisipasi dan penerimaan karya seni mereka di pameran. Selain itu, Pameran Artos Kembang Langit berfungsi sebagai medan di mana berbagai aktor berinteraksi dan bersaing untuk mendapatkan pengakuan dan pengaruh, mencerminkan struktur kekuasaan dan distribusi sumber daya dalam komunitas seni Banyuwangi. Penelitian ini menemukan bahwa Pameran Artos Kembang Langit tidak hanya menjadi platform untuk menampilkan karya seni tetapi juga sebagai agen perubahan sosial dan budaya. Pameran ini membantu membentuk identitas budaya lokal, meningkatkan kesadaran seni di masyarakat, dan mendukung perkembangan karier seniman lokal. Dengan demikian, pameran ini berkontribusi pada transformasi seni dan budaya di Banyuwangi, memperkaya lanskap seni lokal dan mempromosikan nilai-nilai budaya melalui representasi dan interaksi sosial.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.