Pelestarian Prasi Dengan Teknologi Digital

Main Article Content

Ida Bagus Kt. Trinawindu
Cok Alit Artawan
I Wayan Agus Eka Cahyadi

Abstract

Lontar sudah ada dari sejak jaman nenek moyang masyarakat Hindu Bali, sebuah tradisi tua di Bali yang sudah melewati masa keemasan beratus-ratus tahun lamanya. Selain lontar yang disebutkan di atas, ada jenis lontar yang memuat berbagai cerita yang dituliskan dan digambarkan / divisualisasikan sarat dengan makna dan nilai estetika yang tinggi. Lontar yang ada di Bali biasanya berisi mantra-mantra suci untuk berbagai aktivitas masyarakat Hindu Bali. Didalam Lontar-Lontar tersebut tersurat dan terkandung berbagai macam ilmu pengetahuan tentang agama, filsafat, etika, arsitektur, astronomi, pengobatan dan lain sebagainya. Salah satu contoh adalah Lontar Prasi yang terdapat di Desa Tenganan Pegringsingan yang berada di Karangasem-Bali. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang diarahkan pada kondisi asli subyek penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Hermeunetik, yang merupakan jenis pengetahuan ilmiah bersifat interpretatif. Dengan adanya perkembangan teknologi seperti sekarang ini maka diharapkan warisan budaya yang telah ada dari sejak beratus-ratus tahun yang lampau ini dapat terekam dalam media digital yang nantinya dapat menjadi sebuah pustaka digital tentang Lontar Prasi dan mampu menjadi pelopor dalam melestarikan warisan budaya yang direkam ke dalam media digital dengan memanfaatkan teknologi komputer sehingga diharapkan agar warisan budaya ini dapat terselamatkan dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita di masa yang akan datang. Terciptanya produk baru dari seni prasi dalam bentuk yang berbeda yaitu dalam bentuk digital yang dapat diakses dengan mudah oleh generasi muda sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam prasi tersebut dapat dipahami dan dimaknai oleh pembaca

Lontar already exist since the days of the Balinese ancestors of Hindu society, an old tradition in Bali which already past the golden age for a hundreds of years ago. Besides the above-mentioned of lontar, there are types of of lontar that contains various stories described and illustrated/visualized with full of meaning and  high aesthetic values. Balinese lontar usually contains of sacred mantras for various Balinese Hindu community activities. Inside those various types of lontars there are an explicit meaning and contains of various kinds of knowledge such as religion, philosophy, ethics, architecture, astronomy, medicine and many others. One of the examples is Prasi palm lontar which is located in the village of Tenganan Pegringsingan in Karangasem regency, Bali. This research is a qualitative research, which is pointed on the original condition of the subject research. This research is conducted by using hermeneutic approach, which is interpretative scientific knowledge. With the technology development like today it is expected that the already existing cultures heritage which has existed since hundreds years ago could be recorded on a digital media which later can be a digital library of the Prasi lontar and able to be a pioneer in preserving the cultural heritage that were recorded onto digital media using computer technology it is expected that it can be preserved and enjoyed by our children and grandchildren in the future. The creation of a new products from the art of Prasi in different forms that is in a digital form which can be easily accessed by the younger generation so that the values contained in Prasi could be understood and interpreted by the reader.

Article Details

How to Cite
Trinawindu, I. B. K., Artawan, C. A., & Cahyadi, I. W. A. E. (2015). Pelestarian Prasi Dengan Teknologi Digital. Segara Widya : Jurnal Penelitian Seni, 3. https://doi.org/10.31091/sw.v3i0.171
Section
Articles

References

Bandem, I Made, 1996, Heroisme Dalam Sastra Babad Di Bali Sebagaimana Yang Tampak Pada Pertunjukan Topeng, “Mudraâ€, tahun IV : 7. Propil Pembangunan Desa Tenganan, Tahun 2000

Kleden, Leo, DR., 1997. “Sekedar pengantar Hermeneutik: Teks Dan Transformasi Kreatif†(Makalah). Jakarta: Panitia Seminar Hermeneutik LIPI.

Raharja, 1999. “Makna Ruang Arsitektur Pertamanan Peninggalan Kerajaan-Kerajaan di Bali Sebuah Pendekatan Hermeneutik†(Thesis). Bandung: Pascasarjana Magister Desain ITB.

Ricoeur, Paul, 1974. The Conflicict of Interpretations. Evanston: Nortwestern University Press.

Sumaryono, 1993. Hermeneutik: sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Wuisman, J.J.J.M., 1996. Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Penyunting M Hisyam. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.