Tari Sekar Pudak, Maskot Desa Darmasaba

Main Article Content

I Wayan Adi Gunarta

Abstract

Penciptaan Tari Sekar Pudak terinspirasi dari kisah historis mengenai keberadaan pohon pudak di Desa Darmasaba serta pengalaman empiris penulis, ketika melihat dan mencium aroma keharuman bunga pudak. Pudak merupakan bunga dari tanaman pandan (Pandanaceae) yang memiliki aroma wangi semerbak dan sarat dengan nilai filosofi kehidupan. Tujuan dari penciptaan ini ialah mewujudkan sebuah karya tari yang inovatif dan original untuk dijadikan sebagai tari maskot Desa Darmasaba. Metode penciptaan Tari Sekar Pudak, berpijak pada prinsip penciptaan seniman Bali, yakni angripta sasolahan yang terdiri dari lima tahapan penting, yaitu ngarencana, nuasen, makalin, nelesin, dan ngebah. Hasil yang dicapai pada penciptaan ini ialah terciptanya sebuah bentuk karya tari maskot yang berjudul Sekar Pudak. Tari maskot adalah suatu bentuk tarian yang menggambarkan tentang rasa kebanggaan dan identik dijadikan sebagai ikon yang mencerminkan kekhasan suatu wilayah atau daerah. Dapat dipahami bahwa, tari maskot merupakan lambang dari sekelompok masyarakat, wilayah, atau lainnya yang diyakini dan diharapkan dapat membawa suatu keberuntungan. Adapun nilai filosofi yang terefleksikan dalam Tari Sekar Pudak, maskot Desa Darmasaba, yakni susunan kelopak bunga yang membentuk kuntum lancip merefleksikan ketajaman pikiran; Warna putih pada kelopak bunga pudak merefleksikan kesucian dan warna kuning pada sarinya refleksi kemuliaan. Nilai-nilai filosofi tersebut divisualisasikan lewat bahasa gerak yang simbolis dengan medium tubuh penari.

Article Details

How to Cite
Adi Gunarta, I. W. (2020). Tari Sekar Pudak, Maskot Desa Darmasaba. Segara Widya : Jurnal Penelitian Seni, 8(2), 139–148. https://doi.org/10.31091/sw.v8i2.1192
Section
Articles

References

Dibia, I Wayan. 2003. Bergerak Menurut Kata Hati: Metode Baru Dalam Menciptakan Tari, terjemahan dari buku Moving From Within: A New Method for Dance Making karya Alma M Hawkins (1991). Jakarta: MSPI.

Mardiwarsito, I. 1981. Kamus Jawa Kuna-Indonesia. Ende: Nusa Indah.

Suharto, Ben. 1983. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru, terjemahan dari buku Dance Composition: A Practise Guideline for Teachers karya Jacqueline Smith (1976). Yogyakarta: IKALASTI.

Sumandiyo Hadi. Y. 2003. Mencipta Lewat Tari, terjemahan dari buku Creating Through Dance karya Alma M Hawkins (1988). Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Suteja, I Ketut. 2018. Catur Asrama: Pendakaian Spiritual Masyarakat Bali Dalam Sebuah Karya Tari. Surabaya: Paramita Surabaya.

Tim Penyusun. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi III). Jakarta: Balai Pustaka.