Gerak Fire Dance Dalam Karya Fotografi Ekspresi
Main Article Content
Abstract
Gerak fire dance dalam karya fotografi ekspresi, gerak yang dimaksud dalam judul karya ini merupakan salah satu alasan utama penciptaan karya fotografi ini, gerak api yang fleksibel bisa dikreasikan menjadi sebuah pola-pola cahaya berupa garis ataupun membentuk dimensi berbeda pada objek penari api (fire dancer). Pemilihan komponen api juga didasari karena api bersifat alami yang akan memberikan pencahayaan pada gestur penari api. Penari api memiliki gerakan dinamis yang menyimbolkan sebuah keindahan, sedangkan api disimbolkan sebagai hal yang berbahaya dan bersifat panas, maka diciptakan karya fotografi ekspresi ini sebagai suatu hal yang indah tetapi terdapat unsur yang berbahaya dan juga memiliki kerumitan didalamnya. Metode yang digunakan dalam penciptaan karya fotografi ekspresi ini adalah metode ekplorasi, eksperimen dan visualisasi. Eksplorasi yaitu metode untuk menemukan ide dalam menciptakan pola-pola unik gerak fire dance dengan memperkaya referensi dari berbagai sumber seperti majalah, media elektronik seperti televisi dan internet. Tahap selanjutnya menggunakan metode eksperimen yaitu eksperimen dalam penggunaan alat-alat penunjang dalam penciptaan karya foto ini, menggunakan triger secara manual atau tidak dipasang pada kamera, hal ini bertujuan untuk dapat memicu nyala flash sesuai dengan kehendak pencipta, baik nyalanya diawal, ditengah, maupun diakhir pengambilan gambar. Metode yang selanjutnya yaitu visualisasi, metode visualisasi merupakan proses pengubahan dari konsep menjadi gambaran dalam bentuk nyata disajikan dalam bentuk karya seni. Teknik-teknik fotografi ekspresi yang lebih banyak gunakan yaitu teknik slow speed seperti bulb, strobo, dan multiple eksposure. Sebelum menerapkan teknik tersebut pencipta harus memahami dan mempelajari lebih dalam tentang teknik tersebut. penerapan teknik yang tepat tentu akan menghasilkan sebuah karya fotografi yang menarik. Teknik komposisi seperti rule of third, sudut pengambilan atau angle, warna, garis, bentuk, dan juga foto editing adalah unsur-unsur yang penting dalam penciptaaan karya gerak fire dance dalam karya fotografi ekspresi.
The motion of fire dance in the expression photography work, the motion referred to in the title of this work is one of the main reasons for the creation of this photography work, flexible motion can be created into a pattern of light in the form of lines or forming different dimensions on the object of fire dancer. The selection of fire components is also based on fire because it is natural that will provide lighting on the gestures of fire dancers. Fire dancers have a dynamic movement that symbolizes a beauty, while fire is symbolized as a dangerous thing and hot, then created this photographic expression as a beautiful thing but there are elements that are dangerous and has a complexity in it. The method used in the creation of this expression photographic work is the exploration method, experimentation and visualization. Exploration is a method for finding ideas in creating unique patterns of fire dance motion by enriching references from various sources such as magazines, electronic media such as television and internet. The next stage is using the experimental method of experimenting in the use of supporting tools in the creation of this photo work, using the trigger manually or not installed on the camera, it aims to be able to trigger flash flashing in accordance with the will of the creator, either at the beginning, shooting. The next method is visualization, visualization method is a process of converting from concept to picture in real form presented in the form of artwork. The techniques of expression photography that mostly used are slow speed techniques such as bulb, strobe, and multiple exposure. Before applying the techniques, the creator should understand and learn more about the technique. The application of appropriate techniques will certainly produce an interesting photography work. Compositional techniques such as rule of third, angle of taking or angle, color, line, shape, and also photo editing are important elements in the creation of fire dance motion in expression photography works.
ÂArticle Details
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Atavisme and Balai Bahasa Jawa Timur. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Atavisme and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Atavisme are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form]
References
Ajidarma, Seno Gumira. 2002, Kisah Mata, Fotografi Diantara Dua Subyek: Perbincangan Tentang Ada. Yogyakarta: Galang Press.
Bagus. 2002, Analisis Subsidi Silang. Jakarta: FKM-UI.
Bastomi, Suwaji. 1992. Wawasan Seni. Semarang: IKIP Semarang Press.
Djelantik, A.A.M. 1990, Pengantar Dasar Ilmu Estetika (Falsafah Seni dan Keindahan) Jilid II. Denpasar: STSI.
Djelantik, A.A.M. 2004. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Fotografi Nasional 2015-2019. 2014. Jakarta: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Giwanda, Griand. 2001. Panduan Praktis Belajar Fotografi. Jakarta: Puspa Swara, Anggota IKAPI.
Giwanda, Griand. 2002. Panduan Praktis Menciptakan Foto Menarik. Jakarta: Puspa Swara, Anggota IKAPI.
Nugroho, R.Amien. 2006, Kamus Fotografi. Yogyakarta: Andi.
Permana, Erik. 2007. A-Z Otodidak Dslr & Mirrorless. Yogyakarta: Cemerlang Publising.
Raharjo, J. Budhy. 1986, Himpunan Materi Pendidikan Seni Rupa. Bandung: CV Yrama.
Salim, Peter & Yenny salim. 1991, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.
Santoso, Arif. Kamus Umum Bahasa Indonesia: Mahkota Kita.
Sidik, Fajar. 1979. Desain Elementer. Yogyakarta: STSRI “ASRIâ€
Soedjono, Soeprapto. 2007. Port-pourri fotografi. Jakarta: Universitas Trisakti.
Suryahadi, A Agung. 1994, Pengembangan Kreativitas Melalui Seni Rupa. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru.
Sutrisno, Mudji. 2006. Oase Estetis Estetika Dalam Kata Sketza. Yogyakarta: Kanisius.
Zakia, Richard D. 1997. Perception and Imaging. Boston: Focal Press.