Ekpresi Wajah Reinterpretasi Visual Di Balik Karakter Dewata Nawa Sanga
DOI:
https://doi.org/10.31091/mudra.v32i1.90Abstract
Ekspresi wajah manusia dengan berbagai karakter dan dinamikanya nampak menunjukkan ekspresi yang bermacam-macam, ada yang sedih, gembira, senang, takut.marah dan masih banyak misteri lain yang ada pada karakter wajah manusia. Wajah banyak saya temui di tempat-tempat umum, di terminal, di rumah sakit, di pasar, di sekolah, di kantor dan sering pula wajah manusia tampak pada layar kaca elektonik TV, koran, majalah, buku-buku. Ekspresi wajah manusia dalam ikon visual Dewata Nawa Sanga, Hindu Bali, yang dilukiskan dalam bentuk wayang, menjadi stimulasi dalam penciptaan karya seni lukis. Transformasi ekspresi wajah yang muncul dalam karakter visual wayang Dewata Nawa Sanga tersebut berpotensi mampu menjadi stimulasi dalam menciptakan berbagai karya seni lukis baru dengan bahan mixed media. Reinterprestasi visual di balik karakter Dewata Nawa Sanga, yang memiliki atribut, karakter, bentuk, warna, senjata, kendaraan, mempunyai pesan moral terhadap umat manusia agar selalu berpikir, berkata, berbuat baik terhadap sesama manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, di mana pun mereka berada. Esensinya adalah nilai-nilai luhur agama harus dipahami, diresapi, dan dimengerti untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari perilaku dharma. Perilaku dharma manusia akan tercermin pada watak dan sifat antara lain, satwan, rajas, tamas. Sifat dan watak itu, sebagai karakter yang tercermin pada ekspresi wajah manusia, yang kemudian direinterpretasikan sesuai dengan konsep penciptaan, konsep bentuk, penggunaan media dan teknik yang sesuai dengan kebutuhan kreatifitas.
Downloads
References
Alit Pekandelan, M., (2009), Kanda Empat Dewa, Manusia Setengah Dewa Sakti Manderaguna, Penerbit Paramita Surabaya
Bandem, I Made (1998), “Metodologi Penciptaan Seni, Kumpulan Bahan Mata Kuliahâ€, Program Pascasarjana ISI Yogyakarta
Campbell, David (tt) (1989), Mengembangkan Kreativitas, disadur oleh AM Mangunhardja, Yogyakarta: Kanisius.
Ekman, Paul, dan Wallace V.Friensen, (2009), Buka dulu Topengmu, Panduan Membaca Emosi dari Ekspresi Wajah, Putaka Baca, Yogyakarta.
Ekman, Paul, (2010), Membaca Emosi, Mengenal Berbagai Ekspresi Wajah dan Perasaan untuk Meningkatkan Komunikasi dan Kehidupan Emosional, Yogyakarta-Surabaya
Gunasta. I Md., (2014), Kearifan Bali Bicara Melaui Tindakan, Ringkasan dan Ulasan Dharma Talk, Penerbit Yayasan Kryasta Guna
Hardiman, (2003), Ruang dan Dimensi Keragaman Seni Rupa Bali, Pengantar Kuratorial Pameran Growing Ekspression Painting, Penerbit (SUARDI) Suara Dunia Seni Denpasar Bali
Jendra. I.W., (2009), Kanda Empat Dewa, Manusia Setengah Dewa Sakti Mandraguna, Penerbit Paramita Surabaya.
Kutha Ratna, I.N., (2010), Metodologi Penelitian,Kajian Budaya Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta.
Kutha Ratna, I.N., (2007), Estetika Sastra dan Budaya, Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta
Madrasutha. Ngakan Made (2010), Tuhan Agama dan Negara, Penerbit Media Hindu Yogyakarta
Sunarprasetyo, D. (2010), Membaca Wajah Orang, Menafsirkan Karakter Orang-orang disekitar Kita, Melaui Metode Pembacaan Profil Wajah, Penerbit Diva Press, Banguntapan Yogyakarta.
Suharsana, K.M., (2008), Tri Murti, Tiga Perwujudan Utama Tuhan, Penerbit Paramita Surabaya.
Subagiasta, I.K., (2006),Shiva Shiddhanta di India dan Bali, Penerbit Paramita Surabaya
Triguna. Ida Bagus Gde., (2011). Mengapa Bali Unik, Pustaka Jurnal Keluarga Jakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Copyright on any open access article in a journal published by Mudra Jurnal Seni Budaya is retained by the author(s).
-
The Creative Commons Attribution License 4.0 formalizes these and other terms and conditions of publishing articles.