Rumah Tinggal Tradisional Bali dari Aspek Budaya dan Antropometri
DOI:
https://doi.org/10.31091/mudra.v26i1.1593Keywords:
Traditional Balinese housing, sikut natah, gegulakAbstract
Dalam Arsitektur Tradisional Bali, bentuk, ruang dan ukuran ditimbulkan oleh fungsi. Adanya berbagai aktivitas menimbulkan berbagai wadah untuk menampung aktivitas tersebut. Semakin berubahnya aktivitas, maka semakin berubahnya wadah yang dibutuhkan. Saat ini, Fungsi dan bentuk bangunan Rumah Tinggal tradisional Bali sudah mengalami pergeseran tata letak dan tata nilai tradisi, hal ini diakibatkan oleh semakin terbatasnya lahan, tingginya harga lahan dan perkembangan ekonomi di Bali. Pergeseran ini tidak hanya terjadi di daerah perkotaan saja, tetapi sudah merambah ke wilayah perdesaan. Terbatasnya lahan dan ruang tidak membuat terbatasnya keinginan manusia untuk membuat bangunan rumah tinggal tradisional Bali walau dengan menggunakan ukuran yang paling kecil (nista). Semua ukuran ini sangat tergantung dari ukuran antropometri orang Bali. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan data-data antropometri orang Bali sesuai dengan kelompok-kelompok fungsi sikut (ukuran) dalam Arsitektur Tradisional Bali, antara lain: sikut (ukuran) karang atau ukuran areal perumahan, sikut (ukuran) natah yaitu ukuran jarak antar bangunan, satuan dasar sikut (ukuran) gegulak yaitu satuan ukuran yang digunakan untuk luas bangunan. Dengan adanya pengukuran antropometri ini dapat digunakan sebagai pengembangan dan inovasi serta dasar menentukan ukuran bangunan berdasarkan kaidah-kaidah arsitektur tradisional Bali, baik dengan ukuran paling kecil, menengah maupun yang paling besar, sehingga masyarakat nantinya bisa memilih atau memesan ukuran sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2011 Author(s)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- Copyright on any open access article in a journal published by Mudra Jurnal Seni Budaya is retained by the author(s).
-
The Creative Commons Attribution License 4.0 formalizes these and other terms and conditions of publishing articles.