Implikasi Tata Kelola Produksi terhadap Kualitas pada Gerabah Desa Pagelaran Kabupaten Malang Jawa Timur

Implikasi Tata Kelola Produksi terhadap Kualitas pada Gerabah Desa Pagelaran Kabupaten Malang Jawa Timur

Authors

  • Muhammad afaf hasyimy Universitas Negeri Malang
  • Robby Hidajat Staf Pengajar Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, Jl Semarang no. 5 Kota Malang, Kode Pos 65145, Jawa Timur Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31091/mudra.v36i3.1391

Keywords:

The governance of production, Pottery, Product quality

Abstract

Artikel ini bertujuan mengkaji implikasi tata kelola produksi gerabah di Desa Pagelaran di Malang Jawa Timur. Tata kelola yang dimaksud adalah konsep, sistem, dan hasil produksi gerabah yang dilakukan oleh perajin di Desa Pagelaran. Mengkaji tata kelola tersebut, sebab adanya kecenderungan produksi gerabah semakin terdesak oleh benda-benda buatan pabrik. Hal ini secara perlahan dirasakan oleh para perajin sebagai ancaman. Pada tahun 2020, perajin gerabah di Desa Pagelaran mulai mengawali meningkatkan kualitas produk, yaitu dengan adanya paguyuban yang dipimpin oleh Yatmono (57 th). Upaya paguyuban masih mengalami hambatan, karena kebiasaan konvensional perajin, yaitu menggantungkan pada tengkulak. Sehingga upaya inovasi seringkali mengalami hambatan. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif yang difokuskan pada tata kelola produksi gerabah. Data menggunakan metode wawancara, observasi dan kajian dokumen. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data (sumber) melalui wawancara narasumber kunci, dan analisis data menggunakan teori fungsi dan tata kelola produksi. Hasil kajian menunjukan ada kecenderungan yang dapat diperhatikan dari aspek, (1) tata kelola konvensional dan progresif, (2) perlakukan kualitas untuk produksi bersifat kualitas dan kuantitas, dan (3) tata kelola gerabah yang berdampak ekonomi. Upaya menciptakan produk yang mempunyai dampak perluasan bisnis, sehingga penghargaan terhadap produk gerabah tidak lagi dihitung sebagai kuantitas, tapi barang selalu diposisikan dalam ukuran kualitas.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akbar, T., & Prastawa, W. (2019). JADECS : journal of art, design, art education and culture studies. In JADECS (Vol. 3, Issue 2).

Azharman, Z., & Susanti, E. (2020). Pembinaan Industri Kreatif Pada Jiwa Kewirausahaan Masyarakat. PUAN INDONESIA, 1(2), 65–70. https://doi.org/10.37296/about.v1i2.9

Betaubun, R. J., Latar, S., & Maelissa, N. (2019). IBM MESIN PENGOLAH TANAH LEMPUNG UNTUK PEMBUATAN GERABAH. JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IRON, 1(1). https://doi.org/10.31959/JPMI.V1I1.272

Brata, I. B., & Sudirga, I. K. (2019). Megeguritan: Media Pendidikan Karakter Generasi Muda Dalam Menghadapi Arus Budaya Global (Studi Kasus Di Desa Pakraman Bresela Payangan Gianyar). Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(2), 230–238. https://doi.org/10.31091/mudra.v34i2.705

Hasyimy, M. ‘Afaf. (2020). SENI SEBAGAI MEDIA TERAPI MELALUI PENGUATAN APRESIATIF DAN KREASI: STUDI KASUS PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SMK NEGERI 7 MALANG. Unversitas Negeri Malang, 57.

Hasyimy, M. A. (2020). ESTETIKA GERABAH TRADISIONAL DI PAGELARAN: FUNGSI DAN SIMBOLISTIK. Prosiding Seminar Internasional Dancoc DKV UM.

I Wayan Mudra. (2019). GERABAH BALI. Media Sahabat Cendekia.

Iriaji. (2017). Identifikasi Karakteristik Visual, Teknik dan Makna Simbolik Kriya Gerabah di desa Pagelaran Kabupaten Malang sebagai Sumber Belajar Berbasis Kearifan Lokal. Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, Malang.

Iriaji. (2019). KARAKTERISTIK SOSIO-BUDAYA, PERGESERAN DAN POLA ADAPTASI KRIYA GERABAH PAGELARAN MALANG | Iriaji | Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya. Bahasa Dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni Dan Pengajarannya , Volume 47(Nomor 1). https://journal2.um.ac.id/index.php/jbs/article/view/5435/pdf

Iriaji, Rohendi R, T., Sumaryanto F, T., & Sony K, D. (2020). The Tradition of Pottery Craftsmanship and Its Transmission System in Pagelaran Village, Malang Regency. KnE Social Sciences. https://doi.org/10.18502/kss.v4i4.6475

Koniherawati, K., & Harjani, C. (2019). RE-AKTUALISASI KENDIL HITAM. Corak, 8(1), 13–16. https://doi.org/10.24821/corak.v8i1.2687

Moleong, L. J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif.

Nurcahyanti, D., & Septiana, U. (2018). Handmade Eco Print as a Strategy to Preserve the Originality of Ria Miranda’s Designs in the Digital Age. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(3), 395. https://doi.org/10.31091/mudra.v33i3.543

Ponimin, P., Widodo, T., & Nusantari, O. A. (2019). PENGEMBANGAN DESAIN GERABAH TRADISIONAL SENTRA PAGELARAN MALANG DENGAN TEKNIK APLIKASI SERAT ALAM MELALUI PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT. Imajinasi : Jurnal Seni, 13(2), 65–74. https://doi.org/10.15294/IMAJINASI.V13I2.21944

Prabowo, S. W., & Rindawati. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSISTENSI INDUSTRI GERABAH DI DESA RENDENG KECAMATAN MALO KABUPATEN BOJONEGORO. Swara Bhumi, 1(3). https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/28969

Prakoso, P. I. (2020). Peran Wanita dalam Industri Kerajinan Gerabah di Dusun Semampir, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Tata Kelola Seni, 6(2), 99–113. https://doi.org/10.24821/jtks.v6i2.4773

Pratiwi, R. (2019). Sentra Kerajinan Gerabah di Malang. Jurnal Senirupa Warna, 7(1), 60–71. https://doi.org/10.36806/JSRW.V7I1.68

Saleh, A. (2020). PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PEDESAAN PASCA REVOLUSI HIJAU. In Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial (Vol. 1, Issue 1).

Sudirana, I. W. (2019). Tradisi Versus Moderen: Diskursus Pemahaman Istilah Tradisi dan Moderen di Indonesia. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 127–135. https://doi.org/10.31091/mudra.v34i1.647

Widana, I. K., Sumetri, N. W., & Rasta, I. M. (2019). UPAYA PELESTARIAN GERABAH TRADISIONAL MELALUI IMPLEMENTASI MESIN GERABAH ERGONOMIS DI DESA KAPAL MENGWI. Bhakti Persada, 5(2), 1–13. https://doi.org/10.31940/bp.v5i2.1215

Downloads

Published

03-08-2021

How to Cite

hasyimy, M. afaf, & Hidajat, R. (2021). Implikasi Tata Kelola Produksi terhadap Kualitas pada Gerabah Desa Pagelaran Kabupaten Malang Jawa Timur. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(3), 396–404. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i3.1391

Issue

Section

Articles
Loading...