Pertunjukan Panebusing Kembar Mayang Pada Upacara Perkawinan Adat Jawa
Main Article Content
Abstract
Panebusing Kembar Mayang adalah merupakan warisan budaya nenek moyang yang biasa dipakai dalam rangkaian upacara perkawinan adat Jawa. Pada zaman sekarang ini tradisi tersebut sudah mulai jarang ditampilkan tetapi masih survive dalam kehidupan masyarakat jawa. Sebelum melaksanakan pernikahan, kebiasaan orang Jawa melakukan upacara panebusing kembar mayang sebagai syarat ataupun permintaan calon penganten wanita yang harus dilaksanakan oleh orang tuanya. Upacara panebusing kembar mayang ini merupakan sebuah seni pertunjukan yang melibatkan para pemain layaknya fragmen yang diiringi karawitan dan dipandu oleh seorang dalang. Tradisi ini bukan hanya sekedar pertunjukan yang ditonton saja, tetapi juga mengandung fungsi, makna dan nilai-nilai seni budaya yang bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi calon penganten. Fungsi sosial dalam kegiatan tersebut adalah sebagai alat pemersatu ditunjukkan adanya keterlibatan seluruh masyarakat dalam mendukung upacara panebusing Kembar Mayang tersebut. Disamping itu juga mengandung nilai pendidikan yang terdapat didalamnya, yaitu; mengembangkan sikap toleransi, demokratis, dan hidup rukun dalam masyarakat yang majemuk, Mengembangkan pengetahuan, sikap, imajinasi, dan keterampilan melalui proses pembuatan kembar mayang, Menanamkan pemahaman tentang dasar-dasar kemandirian untuk bekerja dan berkarya.
Article Details
References
Danang Sutawijaya, 1986. Upacara Penganten Tatacara Kejawen, Semarang: Aneka llmu
Dr. Hari Purwanto, 2000. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hariwijaya, M. 2005. Perkawinan Adat Jawa Yoyakarta : Hanggar Kreator
Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, 1997. Dinamika Teater Rakyat Jawa di Era Industrialisasi Budaya Yogyakarta : Yayasan Bentang Budaya
Semadi Astra, I Gde, 2005. "Materi Perkuliahan". Program Magister S2 K.ajian Budaya Universitas Udayana.
Soeprapto, Riyadi. 2002. Interaksionisme Simbolik Perspektif Sossiologi Modern. Malang: Averroes Press.
Sutrisno Sastro Utomo, 2005. Upacara Daur Hidup Adat Jawa. Semarang: Effhar Anggota IKAPI
Thomas Wiyasa Bratawijaya, 1995. Upacara Perkawinan Adat Jawa Jakarta : Postaka Sinar Harapan
Widja, I Gde, 1993. Pelestarian Budaya: Makna dan Implikasinya Dalam Proses Regenerasi Bangsa Dalam Kebudayaan dan Kepribadian Bangsa. Denpasar: Upada Sastra