Filosofi Bunyi Polopalo Pentatonik sebagai Karakter Keseimbangan Masyarakat Gorontalo

Authors

  • Rahmawati Ohi Jurusan Sendratasik, Fakultas Sastra dan Bahasa, Universitas Gorontalo

Abstract

Tujuan: Penelitian ini menelaah makna filosofi bunyi Polopalo Pentatonis dalam aktivitas kebudayaan masyarakat. Pengungkapan makna dalam penelitian ini mempergunakan konsep semiotika Piercean dan Nattiez dengan mempergunakan struktur triadik dari proses semiosis sehingga mampu mengkontruksi makna filosofi bunyi Polopalo Pentatonis yang merupakan representasi generasi muda tanpa melupakan karakteristiknya sehingga dapat ditemukan refleksi fungsi Polopalo dalam bekerja pada aktivitas masyarakat. Metode: Metode penelitian menggunakan studi kasus karena adanya keunikan dalam permasalahan yang menjadi fokus penelitian maka teknik pengumpulan data mempergunakan observasi, dokumentasi dan wawancara dengan analisis data adalah analisis domain, di mana menjadi sebuah peristiwa dalam suatu teks yang mempunyai prinsip kausalitas. Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian menunjukan bahwa bunyi Polopalo Pentatonik yang terdiri dari empat macam seperti Motoliyongo, Moduloduo, Moelenggengo dan Mobulongo mempunyai nilai-nilai filosofi yang mengakar dalam kehidupan masyarakat sehingga reinterpretasinya dapat disimbolkan sebagai keseimbangan. Implikasi: Ketaksadaran dalam memahami filosofi bunyi Polopalo sebagai simbol kearifan lokal jenius memberikan dampak terhadap transmisi dan karakter masyarakat Gorontalo, khususnya bagi generasi muda, di mana sebagian besar tidak memahami nilai-nilai filosofi bunyi Polopalo Pentatonik.

Downloads

Published

2024-07-29

How to Cite

Ohi, R. (2024). Filosofi Bunyi Polopalo Pentatonik sebagai Karakter Keseimbangan Masyarakat Gorontalo. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 7(1), 105–116. Retrieved from https://jurnal.isidps.ac.id/index.php/jomsti/article/view/3020

Issue

Section

Articles