MAPPADENDANG: Makna Upacara Panen Masyarakat Bugis Tolotang

Authors

  • Alfin Syahrian Program Pasca sarjana, Institut Seni Indonesia Denpasar

Abstract

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Mappadendang khususnya mengenai bentuk musik dan makna upacara panen masyarakat Bugis Tolotang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitiatif dengan pendekatan estetika melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dan pembahasan: Upacara pesta panen di Tolotang, Bugis, mencakup Mappadendang sebuah bentuk musik perkusi yang menggunakan lesung sebagai salah satu instrumennya. Dalam acara ini, para pemuda dan pemudi dengan semangat menumbuk lesung menggunakan tongkat kayu, menciptakan irama sinkop yang menggambarkan kegembiraan dan kebersamaan atas hasil panen yang melimpah. Implikasi: Mappadendang bukan hanya sekedar sebuah pertunjukan musik, tetapi menjadi wadah penting untuk menjadlin silaturahmi di antara anggota masyarakat, serta sebagai ajang untuk mencari pasangan hidup dalam suasana yang penuh keceriaan dan semangat kebersamaan.

Downloads

Published

2024-07-29

How to Cite

Syahrian, A. (2024). MAPPADENDANG: Makna Upacara Panen Masyarakat Bugis Tolotang. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 7(1), 45–58. Retrieved from https://jurnal.isidps.ac.id/index.php/jomsti/article/view/3016

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)